Mohon tunggu...
wandahalimah
wandahalimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perkenalkan nama saya wanda halimah saya seorang mahasiswa, hobi saya memasak dan berlari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Islam Dalam Membangun Persatuan Dalam Keberagaman

4 Desember 2024   09:47 Diperbarui: 4 Desember 2024   09:54 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Persatuan dalam ajaran islam secara umum di sebut ikhwan yaitu persaudaraan, yang secara umum ukhuawah islamiyah yaitu persaudaraan dalam islam (saudara sesama umat islam) atau bisa juga kumpulan individu manusia yang bersatu atau menjadi satu. Jelas bahwa persaudaraan menyebabkan orang dapat berbuat damai dan dengan perdamaian maka persatuan dan kesatuan umat bisa dapat di wujudkan. Tanpa persatuan orang akan mudah bertindak semena- mena terhadap sesama bahkan terhadap yang seagama sekalipun. Allah SWT berfirman pada surah Al-Imran ayat 103

 

Artinya: "Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk".

Keberagamaan adalah kegiatan yang berkaitan dengan agama dan juga suatu unsur kesatuan yang komprehensif, yang menjadikan seseorang disebut sebagai orang beragama dan bukan sekedar mengaku mempunyai agama.

Keberagaman dalam Islam bukanlah fenomena baru. Sejak masa Rasulullah SAW, perbedaan pendapat dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam sudah menjadi hal yang lumrah. Munculnya berbagai mazhab dalam Islam adalah bukti nyata dari dinamika pemikiran umat Islam dalam merespons tantangan zaman. Namun, keberagaman ini seringkali disalahartikan sebagai perpecahan, padahal sejatinya keberagaman adalah anugerah yang dapat memperkaya khazanah keislaman.

Konsep keberagaman dalam Islam memiliki akar yang kuat dalam Al-Qur'an dan hadis. Allah SWT menciptakan manusia dengan beragam warna kulit, bahasa, dan budaya. Perbedaan ini bukan menjadi penghalang untuk hidup berdampingan secara damai, melainkan menjadi sarana untuk saling mengenal dan menghargai. Islam mengajarkan bahwa semua manusia adalah saudara, terlepas dari perbedaan suku, bangsa, dan mazhab.

Dalam konteks pendidikan agama Islam, pemahaman yang mendalam tentang konsep keberagaman sangat penting. Pendidikan agama tidak hanya sebatas mengajarkan doktrin-doktrin agama, tetapi juga harus menanamkan nilai-nilai toleransi, saling menghormati, dan menghargai perbedaan. Peserta didik harus diajarkan untuk berpikir kritis dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang bersifat memecah belah.

Untuk membangun persatuan umat dalam keberagaman, diperlukan upaya yang sistematis dan berkelanjutan. Pertama, perlu adanya dialog antar umat beragama yang intensif. Dialog ini bertujuan untuk saling memahami, menghilangkan prasangka, dan membangun kerja sama. Kedua, pendidikan agama harus diarahkan pada pembentukan karakter yang kuat, yaitu karakter yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan persaudaraan. Ketiga, media massa memiliki peran yang sangat penting dalam membangun persatuan umat. Media harus menyajikan berita yang akurat dan tidak provokatif, serta memberikan ruang bagi berbagai pandangan.

Sebagai penutup, keberagaman dalam Islam adalah sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindari. Tantangannya adalah bagaimana kita dapat menjadikan keberagaman sebagai kekuatan untuk membangun persatuan umat. Dengan pemahaman yang benar tentang konsep keberagaman dan upaya yang sungguh-sungguh, kita dapat mewujudkan Islam sebagai agama rahmatan lil 'alamin yang membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun