Mohon tunggu...
Wanda Fauziah Rachmawati
Wanda Fauziah Rachmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

keep going~

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rasa Takut dan Penjelasannya Menurut Islam

20 Mei 2021   16:11 Diperbarui: 7 Juli 2021   21:08 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Matthew Henry from Burst 

Sebenarnya keadaan freeze tersebut sangat lumrah. Reaksi freeze yang dilakukan manusia mirip dengan reaksi freeze atau "pura-pura mati" yang dilakukan hewan, berharap agar predator mengira apa yang diincarnya itu mati.

Namun, saat keadaan freeze tersebut kita juga cenderung untuk memikirkan strategi selanjutnya agar dapat keluar dari situasi yang ditakutkan itu.

Rasa takut yang kita miliki ini juga berhubungan dengan trauma dan anxiety. Kedua hal tersebut tentunya akan menimbulkan kecemasan yang membuat seseorang merasakan perasaan gelisah, tidak tenang, dan tidak nyaman.

Para peneliti mengenai anxiety dan rasa takut, mereka ada yang mengatakan bahwa kedua hal itu sama. Sedangkan, beberapa yang lain mengatakan bahwa anxiety dan rasa takut merupakan hal yang berbeda.

Pandangan Islam mengenai rasa takut

Allah menganugerahi ciptaannya dengan rasa takut tentu akan bermanfaat di kehidupan setiap makhluknya. Allah tidak hanya menganugerahi rasa takut kepada manusia tetapi juga hewan. Seperti yang disebutkan di awal, bahwa rasa takut ini akan membantu kita dalam bertahan hidup.

Dalam Al-Qur,an rasa takut dijelaskan dengan beberapa kata yaitu khasyyah, khauf, rahbah, dan wajal. "Tingkatan yang paling tinggi dari keempat kata tersebut adalah khasyyah dikarenakan makna dari kata ini adalah rasa takut kepada Allah yang dapat meningkatkan ibadah, menjauhi segala larangan dan perintah yang sudah ditetapkan oleh Allah. Orang yang mempunyai khasyatullah ini hanyalah ulama" (Zulfikar: 146, 2019), Hal ini, terdapat di dalam surah Al-Fatir ayat 28.

"Dan demikian (pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa, dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun". (QS Al-Fatir: 28)

Sedangkan khauf bermakna takut kepada hal-hal di masa yang akan datang, perasaan takut muncul karena ada hal yang tidak disukai hadir dan apa yang kita senangi pergi.

Rahbah dimana secara alamiah perasaan takut kita muncul sehingga membuat perasaan tersebut tidak hanya ditujukan ke Allah, tetapi juga selain-Nya.

Kemudian, wajal yang berarti "kebingungan hati karena ingat atau melihat sesuatu yang mempunyai kekuasaan dan hukumnya sangat ditakuti dan membuat hatinya bergetar ketika nama Allah disebut serta terbayang akan dosa-dosanya sehingga ia termotivasi untuk bertaubat" (Zulfikar:147, 2019).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun