Mohon tunggu...
Wanda Ardika
Wanda Ardika Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - UIN Walisongo Semarang/pelajar

senang belajar dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membedah Peranan Psikologi Forensik dalam Proses Peradilan Pidana

9 November 2023   20:26 Diperbarui: 9 November 2023   20:31 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Membedah Peranan Psikologi Forensik dalam Proses Peradilan Pidana

 

Proses hukum, terutama penanganan kasus kejahatan, selalu dianggap sebagai bagian yang sulit dipahami oleh masyarakat umum. Pandangan ini mendorong perkembangan pesat psikologi forensik, yang membantu kita memahami pikiran dan perilaku orang dalam proses penegakan hukum. Psikologi forensik adalah bagian penting dari psikologi klinis, fokus utamanya adalah pada penilaian dan intervensi klinis dalam konteks hukum. Ini melibatkan dalam pemahaman gangguan mental, asesmen risiko, mengatasi cedera pribadi, dan mengurus penempatan orang dengan gangguan mental atau kecanduan narkotika ke lembaga yang berkompeten.

Psikologi forensik diperlukan untuk membantu mengungkap kasus kriminal dalam masyarakat, terutama yang membutuhkan identifikasi psikologis pelaku dan korban. Peran psikolog forensik menjadi sangat penting karena mereka dapat memberikan gambaran lengkap tentang kepribadian pelaku dan korban dan memungkinkan aparat penegak hukum untuk memberikan tindakan yang sesuai dalam mengungkap dan menyelesaikan kasus.

Peran psikolog forensik dalam aspek pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan bantuan kepada aparat penegak hukum terkait dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara mencegah terjadinya kejahatan atau Tindakan kriminal. Dalam penanganan kasus, psikolog forensik membantu polisi dalam mengidentifikasi pelaku . Peran psikolog forensik dikatakan penting dalam penanganan suatu kasus karena mereka membantu mengungkap motif pelaku melalui analisis psikologis. Dalam tahap pemidanaan, biasanya psikolog forensik  diminta majelis hukum untuk memberikan kontribusi dengan menjelaskan kondisi psikologis pelaku kepada majelis hakim, hal ini  yang menjadi pertimbangan dalam menjatuhkan putusan pemidanaan. Selain itu, dalam aspek pemenjaraan  psikolog forensik membantu mengembalikan kondisi psikologis pelaku tindak pidana.

Psikolog forensik di dalam peradilan pidana memegang peranan penting dalam membantu penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, kejaksaan, pengadilan, dan lembaga pemasyarakatan. Dalam mengungkapkan bukti yang terkait dengan perilaku pelaku kejahatan, ilmuwan psikologi forensik fokus pada perspektif psikologis. Menghadapi permasalahan yang semakin kompleks dalam masyarakat, psikolog forensik berupaya menyelesaikan kasus dengan menggunakan beberapa upaya seperti deteksi kebohongan. Selain itu, praktisi psikolog forensik memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi kondisi psikologis pelaku kejahatan melalui asesmen mental. Dengan langsung mendeteksi kondisi intelektual pelaku dari suatu jenis kejahatan, mereka membantu memperlancar proses penyidikan, terutama oleh lembaga kepolisian.

Hal yang penting diperhatikan adalah seorang ilmuwan psikologi forensik perlu memahami dua bidang ilmu yang berbeda, yaitu psikologi dan hukum. Kenapa hal ini penting,  karena anatara psikologi dan hukum memiliki pendekatan yang berbeda. Psikologi menjelaskan bagaimana orang berperilaku secara nyata, sementara hukum menjelaskan bagaimana seharusnya orang berperilaku. Pentingnya komunikasi antara ilmuwan psikologi dan hukum juga perlu ditekankan. Komunikasi ini melibatkan dasar-dasar pengetahuan, metode, dan prinsip-prinsip antara kedua bidang ilmu tersebutr, ditambah dengan sikap saling pengertian, yang memberikan arti penting dalam perkembangan ilmu psikologi dan hukum.

Seorang psikolog forensik profesional diharus memiliki kemampuan sebagai ilmuan dan praktisi profesional. Mengapa ini penting? Seorang ilmuan psikolog forensik menggunakan metode ilmu psikologi untuk memahami masalah terkait dengan peradilan pidana, khususnya kejahatan yang terjadi di masyarakat Indonesia. Ini sangat berguna saat temuan atau hasil penelitiannya digunakan dalam praktik peradilan pidana. Contohnya, saat di meja peradilan pidana, hakim meminta seorang ahli psikologi forensik untuk memberikan keterangan sebagai saksi ahli dalam kasus pembunuhan. Tentu pengalaman penelitiannya akan membantu mendukung keterangan yang dia berikan di persidangan. Hakim akan mempertimbangkan ini karena keterangan ahli dianggap memiliki dasar ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.

Referensi : 

Kaloeti, dkk. (2019). Psikologi Forensik, Yogyakarta: Psikosain.

Sopyani, F.M & Edwina, T.N. (2021). Peranan Psikologi Forensik dalam Hukum di Indonesia, Jurnal
Psikologi Forensik Indonesia, Vol. 1. No. 1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun