Mohon tunggu...
Wanda Ovilia
Wanda Ovilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - ilmu gizi-universitas muhammadiyah surakarta

saya seorang mahasiswi ilmu gizi yang suka membahas mengenai berbagai isu gizi dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Gulai Ayam Memiliki Potensi Bahan Pangan Fungsional Loh, Simak Penjelasan Berikut

11 Januari 2024   22:00 Diperbarui: 30 Juli 2024   07:17 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gulai Ayam

Gulai ayam merupakan makanan yang telah lama menjadi makanan yang digemari oleh berbagai belahan dunia. Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) gulai adalah lauk berkuah santan dan berbumbu khusus (biasanya dicampur dengan daging ayam, ikan, daging sapi, daging kambing, dan sebagainya). Gulai Ayam adalah ciri khas salah satu makanan nusantara yang biasa disajikan pada hari raya lebaran. Makanan yang berkuah santan dengan campuran rempah nusantara ini merupakan sajian khas yang berasal dari Pulau Sumatera tepatnya di padang. Makanan ini merupakan hidangan yang terpengaruh kuliner India yang kaya campuran rempah yang cita rasanya mirip dengan kari. Kari merupakan bentuk makanan yang disajikan dalam bentuk berkuah dengan ciri khas rasa dimana terdapat rempah-rempah gurih yang berasal dari Asia Selatan, yaitu dari India.

Olahan gulai dengan bahan baku utama daging cenderung memiliki kandungan lemak yang tinggi. Karakter dari makanan ini adalah bumbunya yang kaya rempah antara lain: ketumbar, kunyit, lengkuas, jahe, lada, bawang merah, adas, pala, serai, bawang putih, kayu manis, cabai merah dan jintan yang halus, di kombinasikan dalam air santan. Makanan ini memiliki karkter makanan berwarna kuning karena pengaruh sari kunyit. Selain itu, diakui juga sebagai bentuk lain dari kari. berikut merupakan potensi bahan makanan gulai yang memiliiki pangan fungsional:

  • Kunyit
    Kunyit memiliki peran dimana potensinya sebagai pangan fungsional. Kunyit dapat dijadikan sebagai jamu dikarenakan memiliki manfaat yang banyak bagi kesehatan. Salah satunya terdapat zat gizi bioaktif yang terdapat dalam kunyit yaitu kurkumin. Kurkumin yaitu persentase 3-5% yang terdapat bahan utamanya, senyawa kurkumin dapat memiliki manfaat yang terdapat di kunyit antara lain: sebagai antimikroba, antioksidan dan anti peradangan sehingga efektif digunakan untuk meningkatkan imunitas tubuh manusia (Redi A, 2019).
           Pada umumnya kunyit dikonsumsi oleh orang Asia sebagai sebagai obat, bumbu dapur, maupun kecantikan. Kunyit memiliki manfaat untuk  kesehatan  sebab daalam fungsinya terdapat antioksidan, antitumor, antimikroba,pencegah kanker, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol (Salim dan Munadi, 2017)
  • Ketumbar
    Biji ketumbar berasal dari tanaman Coriandrum sativum L. yang banyak tersebar di berbagai Negara termasuk Indonesia. Ketumbar dapat diambil manfaatnya dari bagian daun, biji dan buah. Pada bagian daunnya terdapat kandungan vitamin, mineral dan zat besi, sedangkan mengandung minyak atsiri seperti linalool 70% terdapat pada biji (Bhat S. et al, 2014). Biji ketumbar umumnya dimanfaatkan sebagai rempah untuk bahan masakan. Selain itu biji ketumbar juga digunakan sebagai obat tradisional secara turun-temurun dipercayai mampu untuk mengobati berbagai penyakit diantaranya mencegah gangguan pencernaan, menurunkan kolesterol dan gula darah, serta sebagai antioksidan yang bermanfaat dalam penyakit jantung (Kemenkes Indonesia, 2017).
              Sebelumnya terdapat beberapa hasil penelitian dimana terdapat beberapa khasiat dari ketumbar, antaralain: peningkatan kinerja hati dan pencernaan (Nyakudya et al., 2014). Minyak atsiri yang terdapat dalam biji ketumbar memiliki kandungan antimikroba pathogen pada Salmonella (Mandal and Mandal, 2015). Peneliti lain menemukan rendaman biji ketumbar memiliki efektifitas terhadap wanita usia subur yang memiliki masalah keputihan. Pada ketumbar memiliki komponen aktif yaitu sabinene, myrcene, alfaterpinene, ocimene, linalool, geraniol, dekanal, desilaldehida, trantridecen, asam petroselinat, asam oktadasenat, d-mannite, skopoletin, psimena, kamfena, dan felandren. Komponen-komponen tersebut yang menyebabkan ketumbar memiliki efek yang baik sebagai komponen obat. Dari kajian efektifitas tumbuhan ketumbar ditemukan senyawa flavonoid yang diduga berpotensi menurunkan kolesterol (AlSnafi, 2016).
  • Lada
    Lada atau merica dikenal memiliki sifat antiinflamasi, antimikroba, dan analgesik. Beberapa manfaat Kesehatan lada dapat meredakan nyeri, meningkatkan pencernaan, merangsang nafsu makan, dan membantu mengatasi masalah pernafasan (Tresno Saras, 2023).
  • Lengkuas
    Menurut Qomarus Zaman (2013) dalam Qurniawan (2019) menyatakan bahwa lengkuas digunakan sebagai tanaman obat untuk mengobati beberapa penyakit diantaranya aprodisiak, melancarkan darah nifas, kontrasepsi dan rematik.
  • Jahe
    Kandungan senyawa antioksidan jahe yaitu metil ester, 9-oktadekonik dan nortraselogenin. Zat utama gingerol yang terdapat pada jahe merah terbukti memberikan efek psitif dalam menurunkan kadar glukosa darah dalam tubuh manusia serta meningkatkan hormon insulin bekerja lebih efektif. Disamping itu jahe juga memiliki dua senyawa utama yang dikenal sebagai zingiberen dan zingiberol yang menyebabkan rasa pedas ketika dikonsumsi (Helmalia, 2019).
  • Cabai Merah
    Cabai ternyata banyak manfaatnya bagi kesehatan. Cabai merah dapat mencegah berbagai kemungkinan penyakit seperti mengurangi kadar kolesterol, menjauhkan kemungkinan terkena stroke, mencegah terjadinya penyakit kanker, dan berbagai penyakit lainnya (Awak, 2015).
  • Kayu Manis
    Senyawa aktif yang terdapat dalam kayu manis antara lain alkohol sinamat, asam sinamat, kumarin, antosianin dan minyak atsiri, pektin dan lainnya. Ervina et al., (2016) menjelaskan tentang ekstrak kulit kayu manis yang diteliti mengandung senyawa antioksidan utama dalm bentuk polifenol (tanin dan flavonoid) dan fenol (minyak atsiri) yang bermanfaat bagi kesehatan, salah satunya adalah kemampuan berperan sebagai antimikroba, antifungi, antivirus, antioksidan, antitumor, penurun tekanan darah dan menurunkan kadar kolesterol darah.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Snafi, P. D. A. E (2016). 'A review on chemical constituents and pharmacological activities of Coriandrum sativum', IOSR Journal of Pharmacy (IOSRPHR), 06(07), pp. 17--42. doi:10.9790/3013-067031742.

Bhat S, Kaushal P, Kaur M,Sharma HK (2014). Coriander (Coriandrum sativum L.): Processing, nutritional and functional aspects. African Journal of Plant Science. Volume 8 (1); 25-33.

Ervina M, Nawu Ye, Esar Sy. Comparison Of In Vitro Antioxidant Activity Of Infusion, Extract And Fractions Of Indonesian Cinnamon (Cinnamomum Burmannii) Bark. Int Food Res J. 2016;23(3):1346--50

Helmalia Aw, Putrid P, Dirpan A. Potensi Rempah-Rempah Tradisional Sebagai Sumber Antioksidan Alami Untuk Bahan Baku Pangan Fungsional). Canrea J Food Technol Nutr Culin J. 2019;2(1):26--31.

Kemenkes Indonesia 2017. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No.HK.01.07/MENKES/187/2017 Tentang Formularium Ramuan Obat tradisional Indonesia.

Mandal,S and Mandal, M. 2015. 'Coriander (Coriandrum sativum L.) essential oil: Chemistry and biological activity', Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, 5(6), pp. 421--428. doi: 10.1016/j.apjtb.2015.04.001.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun