Mohon tunggu...
Wamin Apriansyah
Wamin Apriansyah Mohon Tunggu... Penulis - Hadapi, Hayati Nikmati

Spesialist Copywritting and Sosial Media, Digital Marketing,

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Harga Padi Melonjak Tinggi

3 September 2023   16:03 Diperbarui: 3 September 2023   18:14 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panen Padi (gambar dokpri)

Tanaman padi adalah tanaman penghasil beras,  sumber kabrohidat bagi penduduk Indonesia. Sebagian besar penduduk Indonesia mengkonsumsi beras sebagai bahan pangan pokok.  Setiap tahunya permintaan akan kebutuhan beras terus meningkat seiring bertambahnya penduduk Indonesia.

Sebagian besar lahan pertanian Indonesia menanam padi, Kabupaten  indramayu salah satu daerah pemasok beras tertinggi di Indonesia. Lahan pesawahan yang membentang luas terlihat sepanjang jalan raya pantura indramayu-cirebon. Tidak heran menjadikan indramayu sebagi lumbung padi.

Masa panen padi tergantung pada air yang dapat menghidupi pesawahan, perubahan iklim yang tidak menentu dapat menggangu masa pertumbuhan padi. Biasanya selama setahun panen padi bisa dilakukan sampai tiga kali, musim rendeng, ketiga, sadon, begitu kata orang indramayu.

Padi dapat dipanen sekitar 3-4 bulan setelah masa tanam. Dalam setahun terdapat 12 bulan sehingga bisa panen hingga tiga kali. Namun perubahan iklim yang tidak menentu mejelang akhir tahun. Membuat masa panen terganggu selama setahun hanya bisa penen dua kali.

Musim kemarau pada akhir tahun dapat menghambat pertumbuhan padi, kurangnya pasokan air yang menyebabkan padi tidak tumbuh dengan baik mengakibatkan terlambatnya panen. Kebutuhan beras terus meningkat panen padi  terlambat, mengakibatkan harga padi melonjak

Jika biasanya harga padi setelah dijemur kering Rp. 550.000 -- Rp. 650.000 per kwintal, tahun sekarang harga padi langsung dari petani mencapai angka Rp.700.000/kwintal. baru pertama kali pada akhir tahun 2023 harga padi mencapai angka fantastis.

Harga padi yang melonjak drastis mempengaruhi harga beras, kenaikan Bahan Bakar Minyak juga mempengaruhi harga komoditas pangan tersebut.  Kebutuhan meningkat dan panen yang terlambat menyebabkan kenaikan harga.

Tidak ada yang paten untuk harga jual padi saat membelinya langsung dari petani, namun harga ini dipertimbangkan akibat minimnya petani yang memanen padi. Dari sekian hektar pesawahan di Indramayu hanya di kecamatan sindang  yang sudah bisa dipanen.

Petani sebagai penyandang negeri harus kita lindungi, berikan kebutuhan air untuk mengairi pesawahan agar kestabilitasan harga pangan tetap aman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun