Kemaren dapat tugas untuk menggantikan guru di kelas X B dan X C, materinya tentang konsep geografi, materi pertama di kelas X. Kebiasaan buruk saya adalah meneyelami kemampuan siswa untuk mengerti arti definisi sesuatu, sehingga kita bisa berdiskusi atau belajar panjang lebar. Dua kelas tersebut menggambarkan sekali kondisi siswa sekarang yang cuek dengan materi pelajaran geografi. Kasihan deh kamu,.. hehhehe. Tapi bukan ki jambrong pamungkas kalau tidak berhasil menggali keinginan siswa. Hehehehe.
Begitu juga saat memasuki kelas terakhir, kelas XI IPS... materinya adalah biosfer. Wah karena materi awal panjang lebar lah kitabicara tentang sistem pembatasan fisik, keterbatasan fisik baik dari sunatullah atau pun yang dimodifikasi untuk kehidupan. Seru banget, minimal menerut saya, hehehhehe.
Saat di kelas X B dan XC saya menanyakan kepada para siswa mau kemana mereka kelak ? Ada beberapa siswa tetap dalam pilihan utama : Pendidikan Dokter. Tapi saat itu saya mencatat ada dua siswi yang dengan mantap mengatakan : TODAI.
Mantap dan penuh percaya diri. Sekolah ini akan melayani kalian untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Saya jadi teringat posting saya tentang data rekapitulasi angkatan 2012. Berikut datanya :
Sebaran Perguruan Tinggi
- UI: 154 Siswa
- ITB: 100 Siswa
- UNPAD: 66 Siswa
- ITS: 20 Siswa
- UGM: 7Â Siswa
- UNS : 5 Siswa
- UNSYIAH; UNNAND; UDAYANA dan lain-lain
Sebaran Perguruan Tinggi Manca Negara
> Peserta di berbagai Negara
- Belanda           : Saxion University; Fontys University Of Applied  Sciences; Hague University & Han University Of Applied Science
- USA : Michigan University; College Of Wooster- Full Scholarship; Wesleyan – Full Scholarship; Fashion Institute of Tech. New York; Rochester Institute Of Technology Ny; Northeastern University; Drexel University; Foothill College (USA); University of Massachusetts (USA full scholarship)
- Korea : KAIST – Full Scholarship; Korea Unieversity – Full Scholarship
- Jepang          : APU; Nagoya University; MITSUI-BUSSAN Scholar – Japan
- Singapore : NUS; NTU – Full Scholarship (OSN)
- Italia             : Instituto Marangoni Milan
- Australia : University Of Queensland; (Foundation Studies) UNSW;Curtin University-WASM-Mininig Enggineering; Monas University-Civil Enggineering; ANU – Australia; Trinity College (Australia), Monash University Foundation Year (Australia),
- Inggris             : Management and Industrial Engineering University of Exeter (United Kingdom);Birmingham University (Political Science); University of Newcastle (Politics & Sociology)
- Jerman          : Jacobs University Bremen; Karlsruhe Institut fur Technologie; Friedrich-Schiller Universitat Jena – Germany
10. Philipina         : SAAA (All Aviation Academy)
Buat saya ini pencapaian yang baik untuk sebuah sekolah RSBI, yang selama ini RSBI selalu diidentik dengan ketidak berhasilan. Pendidikan memang tidak hanya bicara hasil, tetapi juga proses. Dan proses lah sebenarnya yang amat menetukan pendidikan. Sebuah sekolah dengan proses yang baik, dimana siswa nyaman dalam pendidikannya tentunya akan bergairah untuk mendapatkan haisl yang terbaik.
Apalagi tahun ini ada program 20% anak tidak mampu secara finasial harus tetap bisa bersekolah di sekolah ini. Hal ini akan menghilangkan pemahaman bahwa RSBI hanya untuk orang bermodal besar.
Bantu kami, para guru untuk memberikan layanan terbaik bagi generasi emas bangsa agar mampu memimin bangsa ini dengan baik, bertanggung jawab dan amanah. Tetap menjadi guru teladan serta bersemangat untuk pengabdian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H