Kota Batu - Untuk meningkatkan kemampuan pendidik Madrasah Ibtidaiyah (MI) dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran sesuai Kurikulum Merdeka, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang melakukan inisiatif pengabdian kepada masyarakat dengan menggunakan metodologi Asset-Based Community Development (ABCD).Â
Inisiatif ini dilaksanakan oleh tim UIN Mengabdi Qaryah Thayyibah 2024 yang dipimpin oleh Waluyo Satrio Adji, dibantu oleh dosen pengabdian Didik Wahyudi dan Imamul M. Muttaqin, serta mahasiswa Ibanes Sheilla Anggie Damayanti, Risma Agustia Putri, Mochamad Sahrus Syabana Al-Farizi, dan Dinda Dewi Masyithoh.
Tahapan Kegiatan: Dari Identifikasi Aset hingga Eksekusi Program
Program ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan, dimulai dengan identifikasi aset, diikuti dengan perancangan, implementasi, dan evaluasi program, yang dijadwalkan pada 13-14 Juni 2024, 9-10 Juli 2024, dan 26 Juli 2024.
Eksplorasi Identifikasi Aset Pada tahap awal, tim pengabdian masyarakat bekerja sama dengan komunitas pendidikan MI Kota Batu melakukan identifikasi aset yang dimiliki oleh peserta, khususnya instruktur dan koordinator Kurikulum Mandiri. Para guru diberikan pelatihan oleh Pemerintah Kota Batu dan Kementerian Agama tentang Kurikulum Mandiri. Pengetahuan dan keterampilan merupakan modal utama yang dioptimalkan dalam program pengabdian kepada masyarakat ini.Â
Meskipun pemahaman guru terhadap kurikulum sudah baik, namun masih diperlukan penyempurnaan untuk penilaian pembelajaran. Desain Program Dengan memanfaatkan aset yang teridentifikasi, tim layanan masyarakat, bekerja sama dengan para peserta, mengembangkan kurikulum pelatihan yang berpusat pada lima kategori penilaian pembelajaran, khususnya:
Evaluasi Formatif: Dilakukan selama proses pembelajaran untuk memberikan umpan balik secara berkala.Evaluasi Sumatif: Dilaksanakan pada kesimpulan dari proses pembelajaran untuk menilai hasil pembelajaran secara keseluruhan.
Evaluasi Diagnostik: Dilakukan sebelum dimulainya pembelajaran untuk memastikan persyaratan siswa.
Evaluasi Proses: Mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran.
Evaluasi Produk: Mengevaluasi hasil akhir atau produk dari proses pembelajaran siswa. .
Program pelatihan ini menggunakan strategi pembelajaran hibrida yang memadukan lokakarya daring dan tatap muka, yang menawarkan fleksibilitas bagi guru MI untuk mengikuti pelatihan.
Tindakan Berbasis Aset Pelaksanaan program diawali dengan pelatihan daring untuk menyajikan materi evaluasi pembelajaran fundamental, kemudian dilanjutkan dengan -orang di MI Darul Ulum, Jalan Lahor, Kota Batu. Guru-guru Kelas I dan IV beserta Koordinator Kurikulum Merdeka dari berbagai MI di Kota Batu, antara lain MIS ALAM LUQMAN AL HAKIM, MIS BUSTANUL ULUM, MIS MIFTAHUL ULUM, MIS AL-HIDAYAH, MIS DARUL HIKAM, dan lain-lain turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. sesi pelatihan.
Sesi tatap muka dibawakan oleh M. Ayyubi, seorang spesialis dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka, dengan bantuan dari Nuril Nuzulia sebagai narasumber pendukung. Program ini berfokus pada simulasi dan studi kasus untuk meningkatkan kompetensi praktis instruktur. dalam melakukan evaluasi pembelajaran.
Penilaian (Assessment and Recognition) Setelah selesainya program pelatihan, tim pengabdian masyarakat, bekerja sama dengan komunitas pendidikan MI, melakukan penilaian daring untuk mengevaluasi keberhasilan pelatihan dan pengaruhnya terhadap peningkatan kualitas pengajaran di MI Kota Batu. Penilaian ini mencakup kritik terhadap informasi yang ditawarkan, kemanjuran pendekatan pembelajaran hybrid, dan pemahaman peserta terhadap teknik evaluasi pembelajaran yang diberikan.
Hasil penilaian ini akan menjadi dasar kontemplasi dan penyempurnaan inisiatif pengabdian masyarakat yang akan datang. Selain itu, untuk mengakui keterlibatan aktif para pendidik, perayaan atas pencapaian komunitas diadakan di akhir program.Pemberdayaan Berbasis Aset untuk Peningkatan Pendidikan melalui pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD), program ini menunjukkan bahwa aset yang dimiliki oleh para guru, seperti pengetahuan dan keterampilan, dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kualitas pengajaran, khususnya dalam evaluasi pembelajaran berbasis Kurikulum Merdeka. Partisipasi aktif para guru dalam proses ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya berfungsi sebagai penerima manfaat, tetapi juga sebagai aktor utama dalam pengembangan kapasitas individu dan komunitas pendidikan di Kota Batu.
Program ini diharapkan dapat berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah dan menjadi model berkelanjutan untuk inisiatif pelatihan serupa di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H