Mohon tunggu...
Mas Waloeyo
Mas Waloeyo Mohon Tunggu... Montir - Masih Belajar Menulis I Pelayan Rohani

Seneng Berbagi karena berbagi itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mati Demi Kita

6 Maret 2024   20:33 Diperbarui: 6 Maret 2024   20:35 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Yohanes 12:24
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

Tuhan Yesus menggunakan peristiwa alami dari sebuah proses pertumbuhan tanaman gandum untuk mengajarkan kebenaran yang sangat dalam. Sebuah "alat peraga" yang dekat dengan kehidupan petani masa itu. Biji gandum yang ditabur diatas tanah yang sudah dipersiapkan harus dikubur dengan meratakan tanah menutupinya. Setelah beberapa waktu akan tumbuh daun, berkembang lebih besar dan sampai akhirnya berbuah dengan jumlah yang sangat banyak. Mengagumkan sekali. "Kerelaan" sang benih ditabur, dikuburkan dengan tanah menyebabkan banyak biji gandum dihasilkannya.

Perikop ini mencatat bahwa Tuhan Yesus sedang memberitakan kematian-Nya. Kematian yang agung, mulia dan berdampak bagi kehidupan orang berdosa. Kerelaan-Nya mati diatas kayu salib menyebabkan setiap orang yang percaya menjadi hidup, termasuk saya dan bapak/ibu/saudara semua.  Tidak ada kematian tokoh manapun di dunia yang seperti ini. Ajaib, terpujilah Tuhan. Biarlah kiranya besar, semakin ditambahkan rasa syukur, kasih dan komitmen melayani-Nya, serta banyak 'buah' dihasilkan selama kita hidup dalam anugerah ini.  Selamat berkarya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun