Mohon tunggu...
Waliyanti
Waliyanti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Hujan

31 Januari 2019   21:20 Diperbarui: 31 Januari 2019   21:24 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Heh, aku mendesah... Rintik hujan tak lagi merdu ketika bayanganmu tetiba hadir mencengkeram ku dalam kemaskhulan. Tentang kamu, masa itu. Tentang dilema dalam batas ketidakwajaran dan keputusasaan. Tentang rasa dan amarah yang menelungkup menjadi satu, antara logika dan perasaan. Tentang perih yang sejatinya tak perlu di buka kembali. Hanya mengaduh untuk sesekali, ketika hujan tak semerdu waktu itu, ketika hujan mengajarkanku tentang arti sebuah kehilangan..

Bantul, 1 Februari 2019 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun