Mohon tunggu...
Waliyanti
Waliyanti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Air Mata dan Dusta

11 September 2018   21:03 Diperbarui: 11 September 2018   21:28 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pendar jingga tak lagi menyapa

Temaram dalam mega-mega dusta

Merayap bersama jemari yang bertaut

Menelungkup, menelanjangi keangkuhan

Dusta, airmata berurai laksana damar yang mengalir

Meringsek, menelan kegetiran

Dusta, dusta dan dusta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun