Pendar jingga tak lagi menyapa
Temaram dalam mega-mega dusta
Merayap bersama jemari yang bertaut
Menelungkup, menelanjangi keangkuhan
Dusta, airmata berurai laksana damar yang mengalir
Meringsek, menelan kegetiran
Dusta, dusta dan dusta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!