Surat terbuka untuk bang Nurdin Halid.
Surat ini bukan satiran, parodi,sarkasme atau sindiran.Surat ini tulus dan apa adanya.
Indonesia, 29 Maret 2011
Kepada Yth. Bang Nurdin Halid
“Terima kasih bang Nurdin Halid”
Bang Nurdin yang budiman, saat ini polemik mengenai PSSI sedang berkecamuk.Perang opini, perang pendapat silih berganti.Semua pihak yang berbeda pendapat, saling menyerang dan saling merasa paling benar.
Bang Nurdin yang terhormat......aku mengucapkan terima kasih kepadamu, untuk 2 (dua) hal yang berkaitan dengan situasi terkini di PSSI.Dan 2 hal ini terlihat sepertinya kontradiktif antara satu dengan yang lainnya.
1.Bang Nurdin, bila saat ini kau bertahan....karena kecintaanmu terhadap persepakbolaan nasional, terhadap republik ini.Bertahan demi menjaga kehormatan PSSI, bertahan karena aturan organisasi baik PSSI maupun FIFA mewajibkan mu dengan jajaran staff PSSI saat ini untuk wajib menjalankan organisasi sebaik mungkin.Bertahan karena Kebenaran.Sungguh.....aku sangat berterima kasih kepadamu, karena kau telah mengajarkan ku untuk teguh pada pendirian, teguh pada prinsip dan Kebenaran.Walau badai dan tsunami datang, walau mungkin semua orang meninggalkanmu sendirian....kau takkan mundur sejengkalpun.Karena Kebernaran ada padamu.
Ini pelajaran yang luar biasa....dan dengan tulus aku katakan...”Terima kasih”.
Kalau aku boleh memberi saran : Bertahanlah apapun akibatnya, karena Kebenaran pasti menang.Dan kebenaran lebih mulia dari apapun.
Bertahanlah bang....cepat atau lambat, waktu yang akan membuktikan sebuah “Kebenaran”. Beberapa waktu yang lampau, aku dan mungkin banyak orang yang lain, terjebak pada sebuah opini mengenai seseorang tokoh yang di anggap menjadi momok dan mengobok – obok lembaga pemberantasan korupsi di negeri ini.Aku ikut benci dan muak dengan tokoh tersebut.Tapi....kartu satu persatu terbuka, tabir sedikit demi sedikit terkuak....aku jadi malu dengan penilaianku terhadapnya saat itu.Kini, yang aku tahu dan percayai....orang tersebut mungkin bukan orang suci, paling benar dan tidak pernah salah....tapi dia adalah orang baik yang telah berbuat banyak untuk kebaikan negeri ini.Dan bila di beri kesempatan....dia dapat berbuat sesuatu yang baik...lebih banyak lagi.
2.Bang Nurdin....hampir semua berita yang aku baca, dengar dan lihat.Baik di koran, radio, media online dan TV sepertinya 99,9% menyatakan : Kau arogan, keras kepala, tidak mau mendengar aspirasi rakyat khususnya pencinta bola, membabi buta, penuh intrik dan rekayasa untuk terus mempertahankan jabatan sebagai ketua umum PSSI dengan cara apapun.
Maaf....bila hal itu pun benar Bang......akupun berterima kasih padamu.....
Saat ini kau tampak sepertimenjadi tokoh antagonists, itu membuatku berpikir dan bersikap sebagai protagonist dalam menyikapi polemik dan sepak terjang mu beserta jajaranmu dalam organisasi PSSI seperti yang terberitakan di mass media akhir – akhir ini.Sekali lagi maaf....bila berita dan opini yang berkembang tentang abang dan jajaran PSSI itu benar....aku berterima kasih padamu.Karena aku bisa belajar untuk tidak arogan, rendah hati, tidak keras kepala, tetapi berusaha menjadi bijak dan arif.
Sama seperti point pertama kalau aku boleh kasih saran pada poit 2 ini :
Abang Nurdin sebagai muslim yang takut Allah, putra bugis yang pemberani dan jujur,putra bangsa Indonesia yang Pancasila-is.....minta maaflah kepada seluruh rakyat Indonesia, karena seluruh rakyat Indonesia cinta bola, mohon untuk undur diri dengan legowo dari pimpinan PSSI, dan bantulah proses transisi kepemimpinan PSSI dengan sebijak mungkin, setransparant mungkin, se arif mungkin.
Kini........
Hanya Allah dan abang Nurdin Halid sendiri yang tahu.......Terima kasihku untuk point yang mana?.....yang pertama atau point yang kedua?
Terima kasih........
Warga Negara Indonesia pecinta bola.
Artikel ini di muat juga di :http://www.walikukunvillage.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H