Mohon tunggu...
Antonius Dedy Wuryana
Antonius Dedy Wuryana Mohon Tunggu... -

Anak bangsa yang selalu ingin mengembangkan diri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rumah dr.Rajiman Wedyodiningrat

3 Desember 2010   07:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:04 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[caption id="attachment_78311" align="alignnone" width="380" caption="Rumah dr.Rajiman Wedyodiningrat"][/caption] Disebelah Barat Daya, dengan radius sekitar 2 Km dari desa Walikukun, terdapat sebuah dusun dengan nama Dirgo.Terdapatlah sebuah lokasi rumah tempat tinggal tokoh pergerakan dan kemerdekaan Indonesia dia adalah.....DR.KRT Rajiman Wedyodiningrat.Beliau lahir pada tanggal 21 April 1879 di Yogyakarta. DR.Rajiman adalah tokoh pergerakan Indonesia, sebagai salah satu pimpinan Boedi Oetomo, dan pernah mengetuai BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha - Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) sebuah lembaga yang berfungsi untuk mempersiapkan cikal bakal terbentuknya Republik Indonesia, melalui transasi penyerahan kekuasaan atau kemerdekaan dari pemerintah militer Jepang.Mengenai keberadaan DR.Rajiman Wedyodiningrat di wilayah Ndirgo, sejarahnya sebagai berikut.......Beliau datang  dan tinggal diwilayah tersebut pada tahun 1935, membeli sebuah rumah beserta pekarangan dan persawahan seluas total +/- 73 ha dari seorang tuan tanah Belanda bernama mr.Doning. Dr.Rajiman menempati rumah tersebut sampai dengan wafatnya beliau di tahun 1951, pada usia 72 tahun.Dalam aktifitasnya selama tinggal di Dirgo dalam kurun waktu sekitar 26 tahun, Dr.Rajiman sering bolak - balik ke Jakarta untuk menghadiri rapat - rapat penting,mengingat  keberadaannya sebagai tokoh dan pejabat negara yaitu sebagai anggota DPR, dengan menggunakan jasa transportasi Kereta Api dari stasiun Walikukun yang hanya berjarak 1,5 Km dari rumahnya.Sebelum wafat Dr.Rajiman menjual areal pekarangan dan persawahan kepada masyarakat sekitar maupun kepada para penggarapnya dengan harga yang sangat murah, dan hanya menyisakan untuk keluarganya seluas 7,5 ha saja.Ini wujud kepedulian dan kecintaan beliau kepada masyarakat sekitar.Dr.Rajiman wafat di rumah tersebut pada tahun 1951, dan Presiden RI saat itu Ir.Soekarno datang kerumah tersebut untuk melayat.Beliau di makamkan di makam keluarga di Yogyakarta.Dan atas jasa - jasa beliau selama hidupnya dalam memperjuangkan kemerdekaan maka pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional.Perjalanan dari pasar Walikukun menuju rumah DR.Rajiman Wedyodiningrat menuju ke arah selatan melewati perlintasan rel kereta api, kemudian menuju ke arah barat melewati taman makam Ringin Wok, dengan jalanan yang berbatu dan tidak beraspal, jalanan dengan kondisi sangat buruk. Rumah tua tersebut kini telah berusia +/- 130 tahun, bangunannya kokoh dan sederhana, harus di akui bahwa tampak kurang terurus dengan baik.Areal pekarangannya sangat luas, seluas lapangan sepakbola, dari pintu gerbang menuju rumah sejauh +/- 100 meter.Saat ini rumah tersebut kosong dan dijaga oleh juru kunci bernama mbah Dermo.Patut disayangkan lokasi dengan sarat makna sejarah dan perjuangan tampak tidak terurus dengan baik.Ini menjadi PR penting bagi keluarga dan ahli waris dan tentu bisa berkoordinasi dengan pemerintah daerah kabupaten Ngawi untuk melestarikan rumah tersebut menjadi cagar budaya dan sejarah, agar bisa dilestarikan dan dipetik pelajaran yang luar biasa bagi masyarakat luas terutama para pelajar.Masyarakat sekitar menamai rumah dan beserta arealnya dengan nama .."Kanjengan".....ya masyarakat lebih mengenal DR.Rajiman dengan nama .."Kanjeng Dirgo". Bagi masyarakat Walikukun yang belum pernah melihat rumah tersebut silahkan lihat dan datang ke Dirgo, ada sebuah kebanggaan bahwa ada tokoh kaliber nasional, pejuang pergerakan dan kemerdekaan pernah hadir dan hidup sampai dengan wafat disana.Ini sebuah sindiran bagaimana masyarakat kita begitu latah dan penuh kebanggan semu..terhadap hadirnya tokoh Obama yang hanya 3 tahunan di Menteng, pada masa kecilnya dan yang bersangkutan sendiri tampak tidak terlalu ingat dengan baik masa kecilnya di Menteng.... Merdeka...Merdeka.......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun