Selain itu, di Belanda juga pernah muncul fenomena sosial-ekonomi pada abad ke-17 yang disebut dengan istilah Tulip Mania. Fenomena ini semakin mendongkrak kejayaan tulip di Belanda. Ketika itu harga tulip begitu mahalnya hingga harganya setara dengan harga rumah di daerah kanal di Amsterdam. Bahkan disebut juga bunga tulip pada masa tulip mania ini, fungsinya setara dengan saham. Disebut juga oleh sumber ini bahwa fenomena bitcoin sekarang bisa dibandingkan dengan fenomena tulip mania pada abad ke-17.
Memetik Tulip di Perkebunan Tulip
Saat berkendara melewati kota maupun desa, bukan pemandangan asing lagi, pada musim semi di Belanda ini, orang melewati daerah pertanian dengan hamparan warna bunga tulip.
Saya melihat, pengunjung yang datang ke perkebunan untuk memetik tulip, tak ada satupun yang memakai masker. Kecuali apabila mereka masuk ke dalam ruangan untuk memesan kopi/teh, maka mereka harus memakai masker. Tetapi hanya boleh memesan saja, tidak diperbolehkan minum di dalam ruangan.Â
Di Belanda memang kewajiban memakai masker hanya bila berada  di dalam ruangan. Ini berbeda dengan beberapa negara di Eropa yang mewajibkan warganya memakai masker, baik di dalam maupun di luar ruangan.
Begitu sampai di perkebunan tulip, saya menemukan pemandangan yang berbeda dari saya duga. Tadinya saya mengira akan menemukan pemandangan bunga tulip yang bermekaran seperti di Pulau Tulip. Ternyata bunga-bunga tulip itu masih menguncup, belum bermekaran. Tapi tidak apa-apa. Karena begitu pulang ke rumah, ditaruh di vas beriisi air, esoknya kelopak bunga-bunga tulip itu akan membuka dengan sendirinya.
Catatan: Sumber tulisan ini dengan mencantumkan link di dalam artikel.