Secara pribadi, penulis sangat terganggung oleh acara-acara di semua stasiun tv tanah air yang mengumbar kebodohan-kebodohan yang sangat terorganisir. Tak ada kesempatan buat untuk menyaksikan tayangan berkualitas saat ini, malah penikmat layar kaca dipaksa untuk menyaksikan sebuah tayangan dengan konsep dan muatan yang itu-itu saja, yakni mengajarkan bangsa Indonesia untuk menjadi individu yang lemah.
Yang lebih parah lagi adalah, acara-acara tersebut ditayangankan setiap hari di waktu yang kurang tepat. Alhasil, tayangan tersebut pun menyasar kepada anak-anak yang tidak seharusnya menyaksikan acara seperti itu. Bisa dibayangkan dengan konten dan muatan seperti itu, anak-anak yang seharusnya mendapat pelajaran yang baik dari acara televisi. Khususnya anak laki-laki, sebaliknya malah diajarkan melambai.
Ironisnya nasib anak-anak Indonesia saat ini, dipaksa menyaksikan tayangan yang seharusnya tidak mereka lihat.
Saya pribadi dangat kuatir dengan nasib anak saya yang saat ini masih berusia 2,5 tahun. Karena sering menyaksikan salah satu acara joget dengan konten banci di salah satu stasiun tv nasional, anak saya jadi bertingkah tak seperti anak seusianya. Semua memang tergantung kepada orang tua, tapi anak juga tentunya tidak bisa dipaksa. Sehingga cara yang paling ideal menurut saya adalah, dengan menghentikan seluruh acara-acara tv yang seperti itu. Bukan karena anak saya, tapi saya yakin hal ini juga dihadapi oleh orang-orang tua di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H