''Saya tak takut di KLB. Kalau rakyat ingin saya mundur, saya akan mundur. Tapi, harus jelas kesalahan saya apa,
(dikutip kembali dari sport.detik.com tanggal 16 januari 2016)
*****
Sebagai pecinta sepakbola tanah air, sebahagian besar memang sudah menghendaki perubahan yang besar karena sudah hampir kurang lebih 23 tahun, Sepakbola Indonesia tanpa prestasi. Dan yang hebatnya, mereka yang ada di PSSI, "nyaris" dari kelompok yang itu itu saja.
Bahkan sebahagian besar supporter Indonesia juga sudah sama sama tahu, bagaimana sang ketum pssi saat ini (bersama dengan golongannya), telah pernah membentuk organisasi tandingan bagi pssi di masa lalu. Kompasiana kanal bola pada saat itu ramai membicarakan tentang PSSI vs KPSI. Dan ujungnya terdapat semacam "pelarangan" bagi putra putra Indonesia untuk membela Tim Nasional mereka karena Tim Nasional pada saat itu terbagi dua, yang satu Tim Nas nya PSSI (resmi dan di akui FIFA/AFC) dan yang satunya lagi Tim Nasional TRG (Tidak resmi dan tidak kemana mana kecuali ke Australia dan beruji coba dengan tim dari pemuda gereja).
Jika hal tersebut bisa dan ingin dihapus dari ingatan begitu saja, maka tampaknya "kita akan tidak akan pernah belajar dari suatu kesalahan".
Akhirnya, apapun yang akan terjadi kedepannya, harapan kami sebagai pecinta sepakbola tanah air adalah PSSI kembali bisa menjalankan tupoksinya, tata kelola yang baik, transparansi, perlindungan pada pemain yang lebih baik, pembinaan usia dini, dan prestasi yang dirindui akan segera hadir bagi bumi pertiwi tercinta yaitu Indonesia.
Salam
Auhtor
Â
Agus Walliet