Ini bukan tentang hujan, yang bisa dilipat dan ku buat pesawat, yang membawa pesan cinta agar tersampaikan pada ranting pohon kering ditengah sabana.
Ini bukan tentang hujan, yang belaiannya mampu menghadirkan rindu surya pada awan yang berlaraian mengejar harapan.
Ini bukan tentang hujan, yang mampu menyembunyikan derasnya bulir-bulir kepedihan diwajah pekerja-pekerja kontrak menunggu kepastian.
Ini bukan tentang hujan, yang bisa membuat pedagang mie ayam menjadi picisan sebab tidak ada perut lapar yang datang.
Ini bukan tentang hujan, yang tidak mampu menghalangi sang romeo dadakan menemui julietnya di acara pernikahan.
Ini bukan tentang hujan, yang bisa menjadi alasan amatiran meronce kata menjadi gelang pemikat hati-hati yang kesepian.
Ini tentangmu, yang menjadi sebab hujan di permukaan selembar sapu tangan,Â
berlarian menyapu ingatan-ingatan yang berserakan di lahan perasaan.
Bukan lagi sebentuk pagelaran musiman yang datang di tiap setengah perputaran masa tanam petani kampung halaman.
Ini tentangmu yang selalu mengeraskan isi kepalaku, menenggelamkan mimpi-mimpiku, mengalihkan kewarasanku hanya dengan sedikit sunggingan pilu.
Sunggingan pilu yang selalu kau suguhkan pada derasnya hujan keputusasaan.