Mohon tunggu...
Memories
Memories Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Hanya orang biasa yang tidak berarti apa apa

Mengagumi perjalanan hidup seseorang memberikanku banyak inspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Fatamorgana

2 Januari 2020   22:28 Diperbarui: 2 Januari 2020   22:44 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyusuri perjalanan panjang dimusim kemarau yang hangatnya mampu memudarkan sehatnya akal sedikit demi sedikit.

Menampakkan gelombang air didepan mata yang tak pernah tergapai meski hanya di angan-angan.

Menapakkan langkah beriringan dengan gumam hati yang terus menjerit-jerit.

Megeja nama dalam setiap apa yang kupinta kepada semesta.

Mungkin akal sehatku telah hilang bersama akan datangnya hujan, atau mungkin lebih jauh saat kemarau lah yang bertandang.

Aku tak ingat lagi kapan aku mulai mengisi setiap detik ingatanku dengan namanya, aku bahkan tak ingat lagi berapa ribu kali aku mencoba melupakannya. 

Rasaku adalah hadiah dari semesta, agar aku selalu memujaNya.

Bahkan setiap bait kata yang pernah aku torehkan selalu tentangnya.

Akalku mungkin telah lumpuh oleh rasa, rasa yang semu namun kenapa sepenuh hatiku mempercayainya.

Hei, ini gila!, Bahkan 365 hari yang berulang-ulang pun tidak pernah aku lalui tanpa mengingatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun