Dunia kini telah dikejutkan dengan Corona Virus Disease-19 (Covid- 19) yang awalnya berasal di kota Wuhan,Cina. adalah kota Yang lebih banyak tertular dan memakan korban, hingga saat ini amerika yang telah menjadi negara terbanyak  yang tertular dari virus berbahaya ini,semua sendi kehidupan menjadi berubah akibat dari penularan virus yang kini merenggut banyak nyawa manusia di belahan dunia,khususnya di negara kita Indonesia. Dari berbagai media electronik dan cetak pencegahan virus ini terus menerus  menjadi topik berita internasional.
Perkembangan covid-19 saat ini sudah menyebar di berbagai negara dan sudah menyebar di 190 negara. Tingkat penyebaran dan positif covid-19 semakin meningkat sehingga banyak negara yang menggunakan teknologi untuk memitigasi dan memonitor penyebaran COVID-19 di negaranya masing-masing. Untuk mengurangi penyebaran pemerintah di berbagai negara menerapkan kebijakan social distancing atau sering juga digunakan istilah physical distancing, yaitu kebijakan non-farmasi untuk mencegah penyebaran wabah dengan cara menjaga jarak antara setiap individual dan mengurangi frekuensi pertemuan diantara mereka. Banyak negara memanfaatkan teknologi untuk dapat mengetahui efektivitas kebijakan dimaksud.
Untuk mencegah perkembangan dari virus ini, pembelajaran daring menjadi salah satu pilihan tepat bagi kalangan mahasiswa,pelajar,guru dan dosen dengan mengunakan sistem e-learning,walapun sistem ini bukan hal yang baru, bila demikian apa yang dimaksud dengan pembelajaran online ini?
Sistem pembelajaran online disebut juga dengan sistem belajar dalam jaringan atau e-learning,"elearning adalah penyampaian program pembelajaran,pelatihan atau pendidikann dengan sarana electronik seperti komputer atau telepon gengam dengan berbagai cara untuk memberikan pelatihan pendidikan atau bahan ajar".(Stocley,2010).
Tekonologi Daring merupakan sebuah perkembangan teknologi yang sangat membantu kita dalam berkomunikasi terutama untuk komunikasi dua arah pada jarak yang jauh. Teknologi Daring ini merupakan sebuah komunkasi yang saling bertukar dan telah terhubung, dapat digunakan secara serempak yang melibatkan banyak orang atau hanya dengan 2(dua) orang saja. Namun Teknologi Daring ini juga membutuhkan perngakat pendukung seperti Komputer, Smartphone atau alat bantu lainya yang digunakan sebagai perantaranya terutama harus terhubung dengan Internet.
Teknologi telah berperan penting dalam memerangi pandemi Corona Virus Disease (Covid-19). Solusi gaya hidup yang terinspirasi oleh teknologi terbaru semakin menarik ketika orang-orang bekerja dari rumah dan konferensi jarak jauh.dilansir dari laman Channel News Asia, Selasa (17/3/2020). social distancing atau pembatasan interaksi telah diterapkan oleh orang-orang. Mereka yang akan menghindari keramaian memperoleh makanan secara online, bersosialisasi online, dan bekerja dari rumah.
Layanan panggilan video seperti Whatsapp,FaceTime dlln. juga telah membantu dengan kunjungan dokter virtual atau telemedicine, sehingga pasien dapat berkonsultasi dengan dokter secara online dan menghindari kunjungan ke rumah sakit.
Berdasarkan informasi yang didapat dari lab, pendorong utama di balik respons cepat ini adalah Koalisi Internasional untuk Kesiapsiagaan Epidemi yang dibentuk melalui Forum Ekonomi Dunia tiga tahun lalu.
Dengan Teknologi Daring harapanya semua pekerjaan dapat dilakukan dalam mendukung pekerjaan , Belajar dan Mengajar. Dimana manfaat Teknologi Daring untuk mendukung pekerjaan yaitu dengan menggunakan suatu sarana e-Commerce atau perdagangan online dan menggunakan suatu sarana e-Banking atau perbankan online,
Selain itu, faktor komunikasi yang lancar di seluruh komunitas global sangat membantu para peneliti untuk memanfaatkan teknologi dan mensinergikan penelitian para peneliti yang berasal dari belahan dunia yang berbeda. Sehingga bila sebuah masalah telah diselesaikan di satu belahan dunia, pengetahuan itu bisa dengan cepat ditransfer ke belahan dunia lain.
Selama pembelajaran online ini berlangsung,tentunya banyak keluhan-keluhan dari berbagai kalangan,terutama di kalangan mahasiswa yang kini mengeluhkan dengan pembayaran kos yang terus  berlanjut walapun tidak ditinggali, serta mahasiswa yang dikeluhkan dengan paket internet yang mahal,juga kartu perdana murah yang tidak tersedia di kampung-kampung atau pelosok,dan segala ganguan-ganguan tower jaringan yang terdapat di pedalaman. dan tuntutan memberikan bantuan pulsa bagi mahasiswa sangat masuk akal karena kampus sebetulnya berhemat saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Mereka, misalnya, tidak perlu membayar tagihan listrik atau internet. Uang-uang itulah yang semestinya dialokasikan untuk membantu mahasiswa. Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mencatat ada 15 perguruan tinggi belum mengakomodasi kebutuhan para mahasiswa secara maksimal selama masa pandemi Covid-19. Dua di antaranya adalah tidak menyediakan bantuan pulsa internet untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan alat pelindung diri minimal bagi yang tidak bisa keluar dari kawasan kampus.