Mohon tunggu...
ahmad mustofa wajdi
ahmad mustofa wajdi Mohon Tunggu... -

kalau tidak membaca, menulis, atau mengulang keduanya, bolehlah sesekali tidur lelap dalam senyap dan bermimpi harap

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kecoak Di Belah Rambutnya

17 Januari 2011   04:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:29 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

udara menghardik kacakaca
yang memantulkan pentas drama
tanpa hati tanpa logika
di sebuah kereta

menuju timur

ya. seharusnya kereta ini
membelah malam
menyelesaikan tekateki
di setiap peron stasiun

tentang hidup yang berjamur

semestinya'''
namun banyak kecoak nangkring
di tiap gerbong
sesekali numpang kawin
kecoak bunting

dan masinis
sibuk dengan rambutnya yang klimis
beberapa kali terlihat senyum palsu atau menangis
lengkap dengan kecoak di belah rambutnya

lekat dari cermin bercakap
menghadap barat

Semarang, 11 Desember 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun