Seminggu sebelum pelepasan mahasiswa KKN Untad, ada rasa takut jauh dari sahabat lowbet, kebersamaan 3 tahun lalu jauh berbeda rasanya. Ikatan ini semakin erat, ketika masa-masa sulit itu terlewati. Y kata orang sahabat itu segalanya tapi untuk mereka sahabat itu melengkapinya. Sesekali berfikir bagaimana persahabatan ini nantinya. Y enam gadis itu bernama Rahmah, Nayah, Vana, Ayha, Ta’anidan Niluh.Hari pertama pembekalan hingga berakhir dalam pembagian posko, rasa gelisah dirasakan oleh kumpulan anak lowbet itu. Bagaimana ya nanti disana? Gumam salah seorang darinya.
Keramaian dan kesibukan membuat mereka lupa untuk tetap bersama. Layangan pesan inboks mendarat diponsel masing-masing sahabat itu, dan sesekali berbincang lewat alat praktis ini. Beribu jenis kata melayang-layang mencari nomor tujuan pesan, rupanya jaringan telkomsel mengganggu.
Kembali lagi kegelisahan merenggut hati mereka saat kedua sahabatnya berada dalam ruang tak memihak. Dua dari mereka berada dalam posko yang hanya seorang diri perempuan, Rahmah dan Ayha.
Tiba saatnya pelepasan mahasiswa KKN Untad 06 maret 2013, tut tut..tut tut..ponsel berdering bersamaan SMS dan panggilan berturut-turut menanyakan dimana posisi? Sudah dimana kawan? Y hari keberangkatan ini terhambat karena bumi basah.Rahmah,Nayah dan Ta’ani terjebak dikamar kos menunggu hujan reda. Lagi-lagi ponsel berbunyi menanyakan hal yang sama. Sedang Vana, Ayha dan Niluh dalam perjalanan ke gedung mega, gedung yang menjadi saksi besar lulusan Universitas Tadulako.
Sesampainya dikampus, ke enam gadis itu sibuk-sesibuknya hingga tak merasakan perpisahan dua bulan lamanya. Saatnya pun berangkat tak ada pelukan selamat jalan dan sampai jumpa. Sesampainya di posko masing-masing, dan semuanya berada jauh, baru merasakan mengapa tadi seperti itu? Kembali lagi melayangkan send message to my best friend…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H