Banyak dari masyarakat sosial yang pernah mengucapkan kata "jam karet", tapi apasih yang dimaksud dari jam "karet" tersebut? Ada yang tau nggak sobat kompasiana? pasti ada yang mengetahui ada pula yang pernah mendengar tapi tidak tau maksudnya.
Banyak versi yang berpendapat tentang makna Jam "karet" itu sendiri, ada yang mengatakan bahwa jam karet itu jam toleransi, ada yang berpendapat bahwa jam "karet" itu waktu yang dapat di perpanjang, ada juga yang berpendapat bahwa jam "karet" itu adalah jam yang terbuat dari karet. Tapi apasih sebenarnya dari maksud jam "karet" itu sendiri. Jam "karet" sendiri maksudnya adalah kata yang merujuk tentang elistisitas waktu, yakni merupakan sesuatu yang belum pasti. Misalnya saja suatu acara pernikahan akan dilaksanakan jam 07.00 WIB, Bagi pengguna jam "karet" acara akan baru dilaksanakan jam 08.00 WIB. Jadi intinya, jam "karet" itu adalah tidak on time.
Lah apasih dampak dari penggunaan jam "karet" itu sendiri? simak!
- Merugikan Orang lain. Jika kalian salah satu pengguna Jam "karet" maka secara tidak sadar kalian akan merugikan orang disekitar kita, karena jadwal orang lain akan terganggu, misalnya orang yang menunggu kalian dalam 1 jam mendapatkan Rp. 200.000, gara-gara menunggu kalian, orang tersebut hanya mendapatkan Rp. 100.000 saja, kasian bukan.
- Merugikan diri kalian sendiri. Selain merugikan orang lain, ternyata ini juga berakibat kepada kehidupan kalian sendiri, kalian akan rugi segalanya, waktu yang kalian butuhkan semakin sedikit, materi yang kalian butuhkan tidak sepenuhnya di dapatkan. Misalnya kita akan mengikuti lomba, berhubung kalian salah satu pengguna jam "karet" maka kuota yang seharusnya punya kalian, maka itu bisa jadi didapatkan oleh teman kalian.
- Jadwal yang akan berantakan. Inillah akibat yang didapatkan jika kalian salah satu pengguna jam karet. Ya. Karena jadwal yang seharusnya dijalankan pada waktu sekian, dengan durasi sekian, akan berantakan jika itu terkena imbas dari jam "karet", maka acara yang di dalamnya bisa gagal karena acara tidak sesuai dengan apa yang diharapkan orang lain.
- Tidak dipercaya orang. Ada pepatah sudah jatuh, tertimpa tangga. Ya inilah kata yang pantas buat kalian pengguna jam "karet", yakni sudah telat, kemudian tidak dipercaya orang lagi. Sebab orang akan kecewa terhadap kalian pengguna jam karet. Misalnya saja, kalian adalah karyawan di perusahaan ternama, kalian selalu datang terlambat, ya siap-siap kalian akan dikeluarkan, karena perusahaan tidak suka dan tidak percaya terhadap kinerja orang yang suka terlambat dan menyepelekan waktu.
Terus bagaimana solusi bagi pengguna jam "karet" akut?
Banyak cara bagi pengguna jam "karet" akut agar bisa berubah, solusi yang dapat dijalani adalah :
- Manage the time, jadi mulai sekarang atur waktu dengan baik, jika kalian masuk sekolah jam 07.00 maka sebisa mungkin kalian harus berangkat jam 06.30 agar kalian tidak terlambat.
- Jangan menunda waktu, janganlah menunda-nunda waktu yang ada, misal ada tugas, maka kerjakan dengan segera agar kita bisa mengerjakan tugas dengan cepat dan tepat waktu pastinya tidak tergolong orang yang deadliner.
Ketika kita sudah mengetahui dampak yang ditimbulkan dari Jam "karet", maka dari sekarang rubah diri kalian agar menjadi yang lebih baik lagi dan tidak terus-menerus menjadi pengguna jam "karet". Hilangkan budaya jam "karet" mulai sekarang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H