Mohon tunggu...
Waindika TaufikFila
Waindika TaufikFila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya sedang belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Giat KKM 131 UIN Malang: Pengalaman Pertama Kelompok 131 Kunjungan UMKM

21 Januari 2023   01:49 Diperbarui: 21 Januari 2023   04:29 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal tahun 2023 disambut ceria oleh sekelompok mahasiswa yang mengabdi di salah satu desa ujung kabupaten Malang yakni Desa Argosuko. Antusias dari devisi Sosial Masyarakat tularkan pada anggota kelompok  untuk ikut serta dalam kunjungan UMKM kue wingko asli Desa Argosuko. Kue wingko merupakan makanan tradisional khas Indonesia. Kue sederhana yang berbahan dasar dari kelapa muda, tepung beras ketan dan gula.

Kunjungan UMKM kue wingko milik Pak Wawan diawali dengan perkenalan kelompok dan dilanjut mengobrol singkat mengenai UMKM Kue Wingko ini. Sesuai dengan informasi yang kami dapat saat kunjungan bahwa UMKM Kue Wingko ini berdiri pada awal tahun 2010. Bermodalkan ilmu warisan dari orang tua beliau mendirikan usaha kue wingko berdua bersama istri tercinta. Yang awalnya hanya laku sekitar 10-15 biji kue wingko hingga tembus omset jutaan tiap bulannya. Namun untuk mencapai omset jutaan tiap bulannya bukan proses yang mulus.

"Saya memulai usaha ini hanya mampu menitipkan ke warung-warung kecil sekitar desa Argosuko saja. Belum lagi awal-awal menjual kue wingko ini banyak yang enggan menerima dan mengalami beberapa kecurangan dari penjual. Seiring berjalannya waktu  saya beranikan diri untuk mensuplai secara langsung di pasar-pasar besar. Untuk harga perbungkus saya bandrol dengan harga Rp. 2500 " Imbuh Pak Wawan pemilik UMKM Kue Wingko

Tidak berhenti disitu saja inovasi Pak Wawan untuk memasarkan usahanya, beliau juga menerima jasa pembuatan kue wingko untuk hajatan besar seperti nikahan dan lain-lainnya. Berawal dari mulut ke mulut mampu membuahkan hasil langganan jasa pembuatan kue wingko milik Pak Wawan pun terkenal di Desa Argosuko hingga luar desa.

Tidak lama kemudian istri Bapak Wawan mengajak kami untuk eksekusi pembuatan kue wingko. Kebetulan memang sudah jamnya untuk memproduksi kue wingko yang akan dipasarkan besok maka kami turut membantu pembuatan kue wingko mulai dari awal memarut kelapa hingga selesai peng-ovennan kue wingko. Hal ini merupakan pengalaman pertama kali dapat turut langsung membuat Kue Wingko.

Bapak Wawan bersama istri tercinta memiliki beberapa trik yang berbeda dari pengusaha lain untuk usaha Kue Wingkonya. Meskipun demikian, Pak Wawan tidak menutup diri untuk berbagi pada siapapun yang ingin belajar tentang pembuatan Kue Wingko. Dari Pak Wawan bersama istri tercinta membuat kami banyak belajar bahwa tidak ada usaha yang berbuah sia-sia asalkan kita terus semangat dan pantang menyerah. Beliau berpesan kepada kami untuk terus semangat dalam meraih cita-cita kami kedepannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun