Mohon tunggu...
Waindika TaufikFila
Waindika TaufikFila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya sedang belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori dan Pemikiran Muhammad Azwan yang Menginspirasi Berbagai Perpustakaan

5 Oktober 2021   09:25 Diperbarui: 5 Oktober 2021   09:27 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Muhammad Azwar lahir di Ujung Pandang, 15 Januari 1980.  Lahir sebagai anak terakhir (bungsu) dari  lima bersaudara. Beliau merupakan anak dari pasangan Letkol (Purn). Inf. Drs. Abdul Muin (almarhum) dan Siti Rachima. Pendidikan awal Beliau berawal dari kedua orang tuanya kemudian, dilanjutkan dengan menempuh ilmu di SDN 02 Sengkang (1987-1992). Kemudian melanjutkan di SMP Muhammadiyah V Mariso di Ujung Pandang hingga 1995. Pada tahun 1998 berhasil menyelesaikan pendidikan di SMUN 02 Ujung Pandang.

Berkat kegigihannya dalam menuntut ilmu, Beliau meraih gelar sarjana pertama di STAI Madinatul Ilmi, Depok jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah pada tahun 2005.  Kemudian Beliau Memperoleh kesempatan belajar ilmu perpustakaan dengan beasiswa dari Kementerian Agama di Universitas Indonesia jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi tahun 2009 dan memperoleh gelar Magister tahun 2011.

Hasil Karya Muhammad Azwan

 Muhammad Azwan yang biasa dikenal dengan nama Pak Azwan mulai dari kecil Beliau mulai aktif menulis. Awalnya beliau banyak menulis dengan topik seadanya. Seiring berjalannya waktu beliau mulai konsen pada beberapa topik penulisan seperti , kepustakawanan, penulisan, manajemen dll. Hingga saat ini telah paling tidak ada 11 karya ilmiah  yang telah ditulis oleh beliau. Berikut 11 karya ilmiah Beliau ;

  • MODS Metadata Alternatif dalam Pengembangan Aplikasi Perpustakaan Digital di Indonesia (Studi Kasus Senayan Library Management System) tahun 2012
  • Information Literacy Skills : Strategi Penelusuran Informasi Online tahun 201
  • Penerapan Knowledge Management (Studi Kasus SDIT Al-Hamidiyah Depok) tahun 2013
  • Membangun Sistem Otomasi Perpustakaan dengan Senayan Library Management System (SLiMS) tahun 2013
  • Teori Simulakrum Jean Baudrillard dan upaya pustakawan mengidentifikasi informasi realitas tahun 2014
  • Penerapan Sistem Otomasi di Perpustakaan Fakultas Adab Dan Humaniora UIN Alauddin Makassar tahun 2015
  • Pemanfaatan Fitur Z39. 50 pada SLiMS (Studi Kasus di Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin) tahun 2016
  • Pemanfaatan Jurnal Elektronik oleh Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin tahun 2015
  • Peranan Perpustakaan Sekolah dalam Mendukung Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Di SMA Negeri 1 Sinjai Tengah tahun 2016
  • Kemampuan Mahasiswa dalam Menelusuri dan Mengevaluasi Informasi Berbasis Internet (Studi Kasus Mahasiswa JIP UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta Angkatan 2007) tahun 2011
  • Manajemen tata ruang perpustakaan pesantren madani Alauddin Pao-Pao Makassar tahun 2017

Teori Muhaammad Azwan

Pemikiran Muhmmad Azwan banyak sekali diimplementasikan di berbagai Perpustakaan Perguruaan Tinggi. Perpustakaan sebagai unit informasi akan memiliki kinerja yang baik apabila dikelola dengan manajemen yang memadai. Dengan adanya manajemen yang baik dan memadai, semua aktivitas perpustakaan akan mengarah  pada upaya pencapaian tujuan kegiatan perpustakaan yang telah ditetapkan. Muhammad Azwan menyarankan untuk mengembangkan, memperbaiki dan meningkatkan pelaksanaan manajemen Perpustakaan.  Perpustakaan wajib dapat menjalankan fungsinya dan tugasnya dengan baik maka perpustakaan harus memilki ruangan tersendiri dan tidak digabung lagi dengan ruangan yang lain.

Kemudian Perpustakaan juga sangat membutuhkan pustakawan yang berkualitas Pustakawan harus memiliki latar belakang pendidikan dengan jenjang pendidikan tertentu. Pustakawan dituntut memiliki pengetahuan yang luas dan multi  disiplin. Seorang pustakawan tidak hanya memiliki pengetahuan yang luas karena  banyak aktifitas membaca, tetapi lebih dari itu bagaimana meramu suatu data menjadi informasi kemudian meramu informasi tersebut menjadi pengetahuan baru.

Keterampilan mengolah pengetahuan menjadi hal yang lazim bagi pustakawan. Kumpulan pengetahuan itu kemudian menjadi kearifan lokal atau lazim dinamakan kebijaksanaan. Begitu tinggi dan mulia tugas pustakawan.

Adanya peradaban ilmu pengetahuan salah satunya dipegang oleh pustakawan. Perpustakaan merupakan media pembelajaran seumur bagi manusia dan menjadi pusat peradaban pengetahuan. Kalau kita melirik pada sejarah perpustakaan zaman awal dan pertengahan, kita menyaksikan bahwa pustakawan itu adalah juga seorang ilmuwan terkenal pada zamannya. Tidak sembarang orang yang bias menjadi seorang pustakawan

Pustakawan juga dituntut mampu memiliki sikap kejujuran, memberikan dampak positif, dan yang paling penting adalah memberikan pelayanan (services) yang terbaik bagi masyarakat pembelajar. Hal ini mengandung indikasi bahwa pustakawan mau tidak mau merancang suatu informasi & pengetahuan yang objektif sesuai dengan kenyataan & berdasarkan pada nilai-nilai kebenaran. Beberapa aktivitas yang dilakukan pustakawan dalam memberikan layanan informasi kepada pemustaka dalam upaya mengantisipasi simulakrum informasi (informasi yang real/benar), yaitu :

  • Seleksi bahan pustaka dalam pengadaan koleksi
  • Penyeleksian konten digital dalam repositori lembaga
  • Program Literasi Informasi
  • Diseminasi Informasi

Kesimpulan :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun