Seperti ramai dibicarakan akhir-akhir ini tentang munculnya serangan kumbang Tomcat yang menyebabkan luka serius bagi korbannya. Pada awalnya serangga yang disebut serangga tomcat menyerang warga apartemen di Surabaya. Serangga ini juga dilaporkan menyerang kawasan Kenjeran dan Wonorejo, serta terus meluas ke berbagai wilayah khususnya di Pulau Jawa. Tentang Kumbang Tomcat Pakar serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Hari Sutrisno, mengatakan, "Serangga Tomcat sebenarnya adalah serangga genus Paederus." Serangga tersebut adalah kumbang memiliki ukuran relatif kecil, sekitar 1 cm sehingga kadang tidak dikenali. Keunikan serangga ini adalah bagian sayap yang tak menutupi seluruh abdomen. ". Tomcat Dikatakan bahwa racun serangga ini konsentrasinya 12 kali lebih besar dari bisa kobra. Namun demikian, Hari mengatakan bahwa racun serangga ini tak mematikan. Menurut Hari, kumbang Paederus sebenarnya serangga yang menguntungkan bagi petani karena mampu membasmi wereng. Karenanya, serangga ini cukup dicegah kehadirannya, tak perlu dibasmi dengan pestisida kimia. Serangan Tomcat di Semarang Tentang adanya kumbang tomcat di Semarang saya akan sedikit bercerita. Kemunculan kumbang Tomcat mungkin sudah ada sejak lama, namun saya baru tahu kira-kira 3 bulan yang lalu karena saya sendiri menjadi korban serangannya. Sekitar bulan Januari 2012 waktu itu saya sedang mengendarai sepeda motor di wilayah kecamatan Gunung Pati - Kota Semarang tepatnya di Kelurahan Patemon. Waktu menunjukkan sekitar pukul 17.00 atau jam 5 sore. Saya yang waktu itu sedang buru-buru tiba-tiba ditabrak serangga, serangga itu menempel di atas mata kiri saya, lalu secara reflek saya mengusap serangga itu. Serangga itu mati karena tangan saya cukup keras menekannya. Sesaat setelah itu saya merasa ada yang aneh, biasanya jika kena serangga saat dijalan saya tidak pernah merasa nyeri, namun ketika tomcat itu yang menyerang saya tiba-tiba kulit menjadi nyeri, seperti perih, dan setengah jam sejak kejadian itu mata kiri saya bengkak, makin lama makin parah bahkan keesokan harinya mata kiri saya bengkak hingga menutupi pandangan. Melihat kondisi yang makin buruk sayapun segera ke Dokter untuk memeriksakannnya, dan benar saja dokter menyatakan bahwa saya terkena serangga. Saya masih ingat waktu itu saya diberikan 4 macam obat dan juga diberi salep hydrocortisone. Sekitar 4 hari sejak serangan Tomcat diwajah saya itu kondisi sayapun mambaik, mata menjadi normal kembali, dan tidak ada lagi rasa sakit dan perih, meskipun hingga kini bekas luka serangan Tomcat itu masih ada dan saya tidak tahu bagaimana menghilangkan bekas luka itu. Itulah sedikit cerita tentang adanya serangan Tomcat diwilayah semarang. Saya tidak tahu apakah ada korban lain diwilayah Semarang. Saya berharap kita dan pemerintah semua bisa segera menemukan solusi untuk mengatasi serangan kumbang tomcat, karena bagaimanapun juga meski serangannya terlihat sepele namun efeknya luar biasa, saya sampai 2 hari susah tidur karena kulit dan mata seperti iritasi parah. *** Baca juga: Ultrabook Notebook Tipis Harga Murah Terbaik dan Sepeda Motor Injeksi Irit Harga Terbaik Cuma Honda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H