Mohon tunggu...
Wahyu Winoto
Wahyu Winoto Mohon Tunggu... profesional -

Trader forex dan saham, bloger, dan facebooker :-)\r\n\r\n\r\nKunjungi blog saya di http://www.wahyu-winoto.com atau http://www.sewarobotforex.com \r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kecil Jadi Kawan, Besar Jadi Lawan

31 Maret 2011   19:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:14 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecil Jadi Kawan, Besar Jadi Lawan Api kecil jadi sahabat api besar jadi lawan, ungkapan ini mungkin dulu sering kita dengar, meskipun belum tentu benar karena api besar kita butuhkan untuk berbagai keperluan kita yang bermanfaat. Api kecil juga bisa membuat masalah yang tidak dikehendaki jika tidak sesuai dengan pemanfaatan yang kita inginkan. Lalu, bagaimanakah cara aman untuk menggunakan api  yang ketika Kecil Jadi Kawan, Besar Jadi Lawan agar dapat bermanfaat bagi kita dan tidak menimbulkan bahaya, simak uraian lengkapnya berikut ini: Kecil Jadi Kawan, Besar Jadi Lawan Agar bangunan seperti rumah, kantor, sekolah, gudang dan lain sebagainya tidak terbakar dan menimbulkan kebakaran, maka diperlukan pencegahan kebakaran. Berikut ini tips dan trik mencegah terjadinya kebakaran yang saya kutip dari berbagai sumber: 1. Waspada Rokok Tidak membuang puntung rokok sembarangan. Pastikan rokok telah mati total sebelum dibuang ke tempat sampah. Rokok 99% memberikan masalah daripada manfaat, sehingga sebaiknya jangan merokok agar tidak rugi. 2. Waspada Pada Penerang Api Ketika mati lampu dan menggunakan penerangan api seperti lilin dan lampu tempel semprong / petromak maka jangan pernah lalai untuk mengawasi lampu tersebut dan tidak menaruh di tempat sembarang yang bisa jatuh atau berpindah tempat sehingga bisa membakar benda mudah terbakar yang ada di sekitarnya. Awasi pula penggunaan anti nyamuk bakar. 3. Waspada Anak-Anak dan Lansia Jauhkan benda-benda yang berapi atau yang dapat mengeluarkan api. Paling tidak ada orang dewasa yang mengawasi seperti bermain korek api, korek gas, kembang api, petasan, obat nyamuk bakar serta benda-benda yang mengeluarkan api dan panas seperti kompor gas, kompor minyak, setrikaan, dispenser air, pemasak nasi, dan lain-lain. Anak-anak sangat berpotensi bertindak ceroboh yang bersifat fatal. 4. Waspada & Rawat Perangkat Listrik dan Perangkat Api Rawat dengan baik dan rutin kompor gas, setrikaan, mejik jar, solder, kabel-kabel listrik dan perangkat listrik dan api lainnya. Jaringan listrik di rumah, kantor, dll jika sudah usang sebaiknya dilakukan penggantian total dengan mengganti seluruh perangkat jaringan listrik diganti dengan yang berkualitas bagus dan baru demi keamanan dari korsleting listrik (hubungan arus pendek). Hindari mencuri listrik pln agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti misal kesetrum dan konslet listrik. 5. Siapkan Perangkat Pemadam Kebakaran Ringan Jika bangunan cukup besar gunakan sistem pemadam detektor asap, pemancar air, perangkat penunjang hidup saat kebakaran, hidran, selang penyemprot air, tabung pemadam semprot, dan lain sebagainya. Jangan lupa berikan penyuluhan bagi penghuni bangunan dalam menghadapi bencana kebakaran. Untuk bangunan kecil minimal ada karung yang dapat dibasahi untuk meredam kebakaran ringan / kecil. Siapkan selang panjang atau ember untuk memudahkan menyiram kebakaran dengan air. 6. Melakukan Pembinaan dan Sosialisasi Kebakaran Berikan penyuluhan kepada seluruh anggota keluarga, pegawai/karyawan kantor, siswa guru sekolah, buruh pabrik, dan sebagainya mengenai penanganan bencana kebakaran yang bisa saja terjadi kapan saja dan di mana saja agar ketika terjadi kebakaran mereka mengerti apa yang harus mereka lakukan. Beritahu nomor telepon polisi dan pemadam kebakaran lokal dan sentral. 7. Waspada Lingkungan Sekitar Kebakaran juga bisa akibat dari bangunan sebelah yang terbakar sehingga bangunan kita ikut menjadi korban karena api bisa membesar dan merembet ke mana-mana. Tingkatkan kesadaran bencana kebakaran di lingkungan masyarakat sekitar untuk meminimalisir terjadinya kebakaran di lingkungan sekitar. Waspada juga dengan melakukan tindakan-tindakan yang dapat memperkecil resiko kebakaran merembet dari bangunan sekitar ke bangunan kita.

Kecil Jadi Kawan, Besar Jadi Lawan Lalu, apa yang harus kita lakukan jika sudah terlanjur terjadi kebakaran? Segera lakukan langkah-langkah cepat dan tepat, berikut contoh-contohnya:
  • Bila Anda sedang terjebak dalam kebakaran di Gedung Perkantoran
  1. Berusahalah untuk tetap tenang. Hal ini wajib dilakukan dalam situasi apapun, dan dimanapun agar        tindakan yang kita lakukan terarah dan tepat.
  2. Bunyikan tanda kebakaran yang tersedia segera. Peringati masyarakat lain yang berada di dalam kantor tersebut.
  3. Ikuti prosedur evakuasi yang terlah diterapkan bila ada.
  4. Menuju ke tangga darurat, disarankan untuk tidak memakai lift.     Penggunaan lift disaat keadaan darurat dapat menimbulkan gangguan saraf dan perhentian lift secara mendadak.
  5. Bila terjebak asap berusahalah agar asap tidak masuk ke dalam organ pernafasan Anda. Bila asap sangat tebal, usahakan supaya posisi Anda serendah mungkin. Kain atau Tisu basah dapat digunakan untuk melindungi hidung Anda.
  • Bila Anda sedang terjebak dalam kebakaran di dalam Rumah Tinggal:
  1. Berusahalah untuk tetap tenang.
  2. Evakuasi anggota keluarga dengan tanggap tapi tenang melalui bagian rumah yang aman.
  3. Hubungi kantor Donas Pemadam Kebakaran setempat.
  4. Bila Anda merasa yakin, gunakan pemadam api bila ada, atau gunakan air dari sumber terdekat, dengan tetap menjaga keselamatan diri dan sekitar.

Hal yang perlu diketahui juga apabila Anda telah terserang amukan api. Gunakanlah alat pemadam api dengan tata cara yang tertera. Apabila  pakaian yang Anda kenakan terbakar api, lakukan langkah-langkah berikut :

  1. BERHENTI di tempat Anda berada.
  2. Segera JATUHKAN DIRI Anda ke lantai.
  3. BERGULING terus menerus sambil menutupi wajah dan mulut dengan telapak tangan – hal ini mencegah bagian wajah terbakar dan mencegah banyaknya asap yang masuk ke dalam hidung – bergulinglah sampai api padam.
  4. Apabila api belum padam BALUTKAN KAIN BASAH kepada badan Anda.
  5. DINGINKAN luka bakar dengan air selama 10-15 menit.
  6. Bantuan paramedik sangat disarankan.

Penggunaan Alat Pemadam Api

Kecil Jadi Kawan, Besar Jadi Lawan Cara menggunakan Alat Pemadam Api Portable :
  1. Perhatikan jenis pemadam, dari label yang tertera pada dinding tabung.
  2. Cabut pen pengaman
  3. Pegang tabung pengaman dengan kuat
  4. Ambil jarak secukupnya lalu arahkan corong pemadam pada api yang akan dipadamkan.
  5. Tekan tuas pembuka dan lakukan gerakan menyapu dari sisi ke sisi lain hingga api padam.

Maksud dari judul artikel saya ini adalah saya ingin berbagi informasi sekaligus mengajak anda semua untuk ikut berpartisipasi dalam "gerakan anti kebakaran", yang mengandung makna penting untuk pencegahan kebakaran agar tidak terjadi dilingkungan kita. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua dalam mewaspadai bahaya api yang terkenal dengan ungkapan "Kecil Jadi Kawan, Besar Jadi Lawan".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun