Mohon tunggu...
wahyu triyanto
wahyu triyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - PGSD_2011005219

Mahasiswa UAD

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pola Asuh Orangtua terhadap Anak

16 Juli 2021   22:45 Diperbarui: 16 Juli 2021   22:46 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagaimana tugas dan juga kewajiban orangtua terhadap anak-anaknya. Sangat lah penting bagi orangtua untuk menentukan bagaimana, seperti apa pola asuh yang akan diterapkan kepada anak. Pola asuh tentunya akan mempengaruhi perkembangan anak dimasa yang akan datang. Maka dari itu, pola asuh yang tepat tentunya akan melahirkan anak-anak yang sesuai dengan harapan masing-masing orangtua. Dengan adanya pola asuh orangtua terhadap anak, tentunya juga akan dapat mengerti apa hasil ataupun efek dari model pengasuhan yang orangtua terapkan kepada anak.

Menurut Diana Baumrind (1967) terdapat 4 macam pola asuh orangtua terhadap anak:

1. Pola Asuh Otoriter

Merupakan pola asuh yang menerapkan adanya Limit and Punish. Pada pola asuh ini orangtua mengharuskan anak untuk mengikuti seluruh aturan orangtua. Jenis pola asuh otoriter ini cenderung ketat dan memiliki hukuman apabila anak tidak mematuhi aturan orangtua. Pada pola asuh otoriter ini anak hanya memiliki sedikit peluang untuk mengungkapkan keinginannnya secara langsung atau verbal. Tidak diperbolehkan  adanya privasi antar orangtua dan anak adalah suatu ciri khas pola asuh otoriter ini. Pola asuh ini juga seringkali memberikan larangan, tidak diberikan kesempatan berpendapat dan juga keputusan di buat oleh sepihak saja yaitu orangtua. Dalam pola asuh ini anak akan cenderung susah untuk bersosialisasi, komunikasi yang buruk, dan sering merasa khawatir akan keberadaanya di lingkungan sekitar. 

Contohnya: Seorang anak yang tidak diijinkan untuk memberikan sandi pada gadget yang dimilikinya.

2. Pola Asuh Otoritatif

Merupakan pola asuh yang menerapkan adanya giving and receiving. Dapat dikatakan anak dapat memberikan dan diberi kesempatan untuk membuat aturan dalam suatu keluarga. Peran anak untuk berpartisipasi membuat suatu keputusan sangat andil dalam pola asuh otoritatif ini. Pola asuh ini sangat mendukung anak untuk menjadi pribadi yang mandiri, dengan peran orangtua sebagai pengendali atau yang memberikan kontrol dan batasan-batasan wajar anak akan aturan yang telah disepakati bersama. Orangtua dengan pola asuh otoritatif dapat dengan baik menerima pendapat anak dan selalu memberikan dukungan atas keputusan positif anak. Anak dengan pola asuh ini cenderung senang bergaul, mandiri, memiliki harga diri yang tinggi, dan juga bertanggung jawab.

Contohnya: Seorang anak yang diajak untuk berdiskusi ketika ada masalah keluarga

3. Pola Asuh Neglectful (Pola Asuh Pengabaian)

Merupakan salah satu pola asuh orangtua yang sangat acuh terhadap perkembangan anak. Orangtua dengan pola asuh ini seringkali mengabaikan permasalahan dan juga tidak adanya keterlibatan orangtua dalam mengasuh anak. Pola asuh neglectful ini sering terjadi di kota-kota besar. Pola asuh ini sering diterapkan oleh orangtua yang merasa bahwasanya tugas orangtua hanya membiayai makan dan keperluan hidup anak. Seorang anak yang dibesarkan dengan pola asuh neglectful sringkali tidak memiliki motivasi untuk berpartisipasi, seringkali menyerah dan terkadang melakukan perilaku impulsive.

Contohnya: Seorang anak yang ditinggalkan dengan ART dirumah, yang dibebaskan dan tidak memiliki aturan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun