terkadang manusia bisa selucu itu.
saya kira, saya cukup cerdik terdidik. hanya saja, ego berhasil luluh oleh nurani kali ini.
senyum tergurat di pipi. dengan bodohnya, saya menerima hatimu di kemudian hari.
hari-hari pertama berlalu. bulan kesekian dilewati.
kita tertawa bersama. dalam candaan ringan yang terdengar rata. yah itu jika mereka yang dengar. persepsi pasti berbeda. kita saling mengerti. mungkin, semesta sedang bercanda. karena kebetulan hobi kita sama. pemikiran yang sama, candaan yang senada, membuat saling mengerti menjadi pasti.
kita tertawa. kamu tertawa.
secara tak sadar saya berhenti. kemudian menatap wajah tawamu. waktu terasa melambat sesaat. seakan suasana mendukung saya untuk jatuh hati pada mu. saya bahagia. kita bahagia. saat kita tertawa bersama.
arungi hari, habiskan waktu, apa kamu bosan? tidak, jawabmu.
yah, percintaan selalu seperti itu. kebohongan digunakan untuk meredam duka. agar sejoli tidak segera berpisah.
rasa memang tidak bisa bicara, hanya saja beliau dapat bersuara. bosan mu terlihat saat ekor mata hati ini melirik. apa mau dibuat? kalau sudah begini.
namun cinta tetap cinta, terlalu cepat untuk berubah. cemburu juga sering berbicara terhadap sejoli yang sudah bersanding lama.