- Judul buku    : KALA; kita sepasang luka yang saling melupa
- Penulis       : Stefani bella dan Syahid Muhammad
Sinopsis
"Jika perubahan adalah satu-satunya yang pasti, maka ketidak pastian akan dimiliki oleh waktu. Karena pada detik kesekian,aku mendapati diriku jatuh cinta pada seseorang yang tidak ingin secara egois aku miliki. Lalu kita, diselundupkan dalam kalam sebagai penghantar pesan utusan semesta"
Sepenggal prosa yang akan dimengerti maknanya setelah membaca novel ini secara seksama. Prosa yang sangat mewakili cerita yang ada didalam buku ini. Prosa yang mencakup peristiwa-peristiwa yang terjadi pada alurnya. Prosa yang mewakili Kala.
Sebenarnya prosa ini merupakan pengganti synopsis pada novel ini. Sebuah ide yang sangat brilliant yang dituang secara baik oleh steffani bella---hujan mimpi---dan syahid Muhammad---eleftheriawords---ini, awalnya saya kira hanya hiasan belaka. Namun, setelah membaca novel ini, saya sadar. Jika prosa ini berhasil menyampaikan kisahnya dengan tersirat. Sebuah prosa yang luar biasa. Dikemas secara singkat namun dapat mewakili garis besar novel ini.
Novel ini bercerita mengenai dua sudut pandang antara Saka---pemeran pria utama yang ditulis oleh syahid---dan Lara---pemeran wanita utama yang ditulis oleh steffani---yang saling bersinggungan dan menyatu oleh takdir dan dihiasi oleh masa lalu dari masing-masing karakter.
Yang membuat kisah mereka berdua penuh akan bumbu-bumbu batin didalamnya. Kisah dimulai dengan perkenalan Saka, pria muda ynag memiliki konflik pada dirinya berupa perasaan sakit karena terlalu sering meninggalkan wanita yang dia cintai.Â
Dia yang menjadi tulang punggung keluarga ini terus saja menyalahkan kepergian dia dari sisi wanita yang menerima nya. Dia kemudian memilih fotographi sebagai obat dalam mengurangi rasa perih atau sering disebut dengan pelarian.
Berbeda halnya dengan Saka, Lara, wanita muda yang selalu merasa ditinggalkan oleh semua orang yang dia cintai ini kemudian memilih menjadi mikrobloger dan penulis di dalam upaya menyembuhkan luka yang dia alami. Takdir saka dan lara dimulai saat diselenggarakannya sebuah pameran di coffeshop bandung.Â
Pertemuan singkat namun canggung penuh makna menggiring saka dan lara untuk jatuh hati satu sama lain. Mereka semakin dekat saat mereka mengetahui bahwa foto dan tulisan mereka menjadi satu kesatuan oleh takdir.
Hingga akhirnya pertemuan mereka harus berakhir sesuai dengan waktu pamaran yang berlangsung selama 7 hari tersebut. sebelum pertemuan mereka usai, keduanya saling mengungkapkan keinginan untuk saling berkaitan satu sama lain. Lalu di memulai lah hubungan jarak jauh antara Saka dan Lara.Â
Awalnya semua baik-baik saja hingga peristiwa-peristiwa yang terjadi menimbulkan konflik yang beralaskan ego masa lalu. Saka danLara yang sangat berbeda di dalam keseharian memberi bumbu terhadap kisah cinta mereka hingga ditarik sebuah kesimpulan untuk memberi jarak sebagai pilihan terbaik. Sifat kekanakan dan kedewasaan sering berebut tempat didalam kopnflik mereka.