Mohon tunggu...
Wahyu Noliim Lestari Siregar
Wahyu Noliim Lestari Siregar Mohon Tunggu... MAHASISWA -

Jangan Takut Bermimpi, dan Lukiskanlah itu dalam Kanvas Dunia mu yang Nyata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Refleksi "Hal di Kehidupan"

5 Juli 2016   10:24 Diperbarui: 5 Juli 2016   10:41 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Apabila Tuhan memberimu terang, berjalanlah di dalam terang-Nya itu.

4. Berhentilah mengatakan hal-hal yang buruk tentang dirimu sendiri. Tuhan mencintaimu dan tidaklah benar jika kamu membenci sesuatu yang Dia cintai. Dia mempunyai rancangan-rancangan yang indah bagimu, jadi kamu melawan-Nya jika kamu berbicara secara negatif mengenai masa depanmu sendiri.

5. Janganlah takut untuk mengaku bahwa kamu telah berbuat kesalahan, tapi janganlah selalu berprasangka bahwa kamulah yang salah setiap saat ada yang tidak benar.

6. Jangan terlalu memikirkan apa yang sudah kamu lakukan, baik yang benar maupun yang salah, itu sama dengan memikirkan terus diri sendiri! Pusatkanlah pikiranmu kepada Kristus.

7. Jagalah dirimu sendiri secara fisik. Manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya apa yang Tuhan telah berikan padamu demi tugasmu, tapi janganlah menjadi terobsesi dengan penampilanmu.

8. Janganlah berhenti untuk belajar tapi jangan sampai ilmu itu membuat kamu sombong. Tuhan memakai kamu bukan karena apa yang ada di dalam kepalamu melainkan karena apa yang ada di dalam hatimu.

9. Sadarilah bahwa setiap talentamu adalah anugerah, bukanlah sesuatu yang kamu ciptakan sendiri, jangan pernah merendahkan orang lain yang tidak sanggup melakukan apa yang kamu dapat lakukan.

10. Janganlah meremehkan kelemahan-kelemahan dirimu, merekalah yang membuat kamu tetap tergantung pada Tuhan.

Penutup dari tulisan ini dalam perjalanan kehidupan ini, saya memberikan analisis jika kita sedang mengalami sesuatu masalah, pertama ada perbuatan, setelah melakukan perbuatan itu ternyata itu hal yang salah, dalam kesalahan yang dilakukan setelah direnungkan kita akan menyesal, kemudian orang yang telah menyesal melakukan perbuatan salah tersebut jika dia merindukan perubahan, akan di mulai mengaku dengan kesalahannya kemudian disaat seperti itulah naluri untuk perubahan itu datang yang akan memperbaiki akan hal yang hilang atau telah rusak akibat dari perbuatan yang salah tersebut. Ini merupakan analisis bagi kehidupan yang benar-benar dalam keadaan merasapi makna dari sebuah perjalanan kehidupan. Terimakasih.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun