Mohon tunggu...
wahyusinangsih
wahyusinangsih Mohon Tunggu... Lainnya - penyuluh

Orang yang senang puisi dan dongeng

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

mbah Tentrem Umroh

25 Januari 2025   13:45 Diperbarui: 25 Januari 2025   13:45 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mbah Tentrem Input Keterangan & Sumber Gambar (Contoh: Foto Langit Malam (Sumber: Freepik/Kredit Foto))

Sebut saja Mak TT , walaupun nama sebenarnya adalah Tentrem istri dari Kartidjo yang tinggal di Dukuh Seloharjo Pundong. Mbah Tentren mempunyai anak 2 dan cucu  tiga dan terkenal penjual sayuran dan ratengan yang keliling kampung dari pagi hingga siang hari. Masyarakat pelanggan sayuran memberi julukan Mak TT agar lebih gampang dikenal .

Mbah Tentrem tidak menduga  bisa berangkat umroh bulan Januari ini. Awalnya dari mendengarkan pengajian oleh Marsudi Iman lalu tertarik dan mencoba mendaftarkan diri.  Mbah Tentrem sempat ragu karena memang tidak memiliki surat -surat seperti akte lahir dan Ijazah, namun karena semangatnya ingin ziarah dipermudah oleh Allah dengan dibantu dari pedukuhan dan juga pembimbing Marsudi Iman sehingga surat-surat untuk lampiran paspor dapat dibuat baru .

Mbah tentrem merasa bersyukur dipermudah segala urusan dan bisa berangkat dengan rasa bahagia. Awal perjalanan ibadah Umroh dimulai di Madinah dan dilanjutkan miqat di BIR Ali untuk menjatuhkan Niat Umroh. Umroh dapat dijalankan dengan baik mulai dari Thowaf dan Sa'i lanjut tahalul. Dalam kegiatan ibadah umroh dan sholat lima waktu dapat berjalan lancar bersama-sama jamaah yang lainnya. Kata beliau" Ya Allah sak atase Tentrem wong Ndeso iso umroh, Alhamdulillah .

Itulah sekilas kisah Mbah Tentrem penjual sayur yang bisa Umroh

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun