Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Tidar merealisasikan program mitigasi bencana di Kampung Trunan Kelurahan Tidar Selatan yang bekerjasama dengan Pemadam Kebakaran Kota Magelang. Program ini bertujuan membekali warga Kelurahan Tidar Selatan, khususnya warga Kampung Trunan untuk sadar akan bahaya dari bencana dan meningkatkan pengetahuan warga dalam meminimalisir dampak bencana yang dapat terjadi kapanpun termasuk bencana kebakaran dan gempa bumi. Warga juga ikut mempraktikkan cara-cara dalam memitigasi bencana. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 28 Juli 2024 di halaman rumah warga RW 9 Kampung Trunan.
Kampung Trunan di Kota Magelang terkenal sebagai pusat industri tahu yang menghidupi sebagian besar penduduknya. Kampung ini tergolong padat penduduk dan menjadi tempat berbagai usaha tahu rumahan sehingga membuat kampung ini menjadi sentra produksi yang ramai, maka dari itu memiliki tingkat risiko kebakaran yang tinggi.
Dengan mengidentifikasi potensi risiko kebakaran yang ada, Tim KKN Universitas Tidar telah merancang program pencegahan bencana yang meliputi mitigasi kebakaran dan gempa bumi. Program ini dikembangkan secara sinergis dengan Pemadam Kota Magelang. Selain itu, tim juga menjalin kerja sama dengan DLH Kota Magelang dalam mendistribusikan bibit pohon kepada warga, untuk mendorong keberadaan vegetasi yang berperan sebagai paru-paru dunia.
Ibu RW 9 menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan sosialisasi mitigasi bencana yang telah dilaksanakan. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat dalam memberikan edukasi kepada warga sekitar terkait penanggulangan kebakaran dan gempa bumi. "Saya mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan KKN Tidar Selatan yang telah memfasilitasi sosialisasi ini, berkat kegiatan ini warga Kampung Trunan dapat belajar dan menambah wawasan mengenai cara menghadapi bencana kebakaran dan gempa bumi. Saya juga berterima kasih atas pembagian bibit tanaman, semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi kita semua," ujar Ibu RW 9.
Dalam kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan, warga tidak hanya diberikan penjelasan teoretis mengenai langkah-langkah yang harus diambil untuk menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi, tetapi juga mendapatkan pemahaman mendalam tentang pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana tersebut. Selain itu, para warga diajak untuk berpartisipasi dalam praktik langsung bagaimana cara memadamkan api dengan tepat, terutama dalam konteks kebakaran yang terjadi di dapur rumah tangga. Melalui simulasi dan demonstrasi ini, warga diharapkan dapat lebih siap dan terampil dalam mengatasi situasi darurat yang mungkin terjadi di lingkungan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H