Peran Bahasa Indonesia Dalam Membangun Identitas BangsaÂ
Oleh:
WAHYU RIZKY MARTUA SINAGA, VERA SARDILA DAN YEPNIÂ
Indonesia. Sebagai bahasa pemersatu, bahasa Indonesia berhasil mengatasi keberagaman suku, agama, dan budaya. Melalui sejarah panjangnya, bahasa Indonesia diresmikan sebagai bahasa negara pada saat Sumpah Pemuda 1928 dan terus berkembang sebagai alat komunikasi dan simbol kebangsaan nasional. Artikel ini membahas bagaimana bahasa Indonesia berperan dalam menciptakan kesatuan sosial, memupuk rasa cinta tanah air, serta memperkuat identitas bangsa di tengah keberagaman. Selain itu, artikel ini juga mengulas peran bahasa Indonesia dalam dunia pendidikan, globalisasi, dan tantangan yang dihadapi dalam penggunaannya, seperti pengaruh bahasa asing dan penurunan kualitas bahasa. Diharapkan, dengan pemahaman yang lebih dalam tentang peran bahasa Indonesia, masyarakat dapat terus menjaga kelestariannya sebagai bagian dari jati diri bangsa Indonesia.
PENDAHULUAN
 Bahasa adalah salah satu unsur penting dalam kehidupan masyarakat, tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai identitas suatu bangsa. Di Indonesia, bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat vital dalam membentuk kesatuan dan persatuan bangsa. Bahasa Indonesia tidak hanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga menjadi simbol kebangsaan dan pemersatu suku, budaya, dan agama di Indonesia. Artikel ini akan membahas bagaimana bahasa Indonesia berperan dalam membangun identitas bangsa, baik dalam konteks sejarah, sosial, budaya, hingga pendidikan.
METODE PENELITIAN
 Artikel ini dapat menggunakan pendekatan kualitatif, karena fokusnya lebih kepada analisis pemahaman sosial, budaya, dan politik terhadap peran bahasa dalam identitas negara. Metode yang bisa digunakan :
1. Studi Pustaka : Mengkaji buku, artikel, jurnal, dan literatur lain yang membahas hubungan bahasa dan identitas banga Indonesia.Â
2. Analisis Kualitatif Deskriptif : Menggunakan analisis teks untuk melihat bagaimana bahasa Indonesia digunakan dalam berbagai konteks, baaik dalam media massa, pendidikan, dan pemerintahan, serta pengaruhnya terhadap kebanggaan nasional.
3. Wawancara dan Survei : Menyebarkan kuesioner atau melakukan wawancara kepada individu atau kelompok yang memiliki pandangan tentang pentingnya bahasa Indonesia dalam membentuk identitas mereka sebagai warga negara Indonesia.