Mohon tunggu...
Wahyu Rinda
Wahyu Rinda Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sedang menempuh Strata 1 jurusan Manajemen UIN MALANG\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ketika Krim Pemutih Wajah Racikan Dokter Tak Berlabel!

29 Desember 2013   21:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:22 4144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah mengapa wanita Indonesia semakin gandrung dengan wajah putih mulus bak  selebritis Korea. Padahal kulit asli wanita Indonesia yang sawoo matang itu memiliki ke-eksotisan tersendiri.  Realitanya kini, tak sedikit kaum hawa yang rela merogoh kocek dalam-dalam demi mendapatkan wajah putih dambaannya. Ironisnya, bagi mereka yang tak memiliki banyak uang, memilih cara instan dalam memutihkan wajah, yaitu dengan memakai berbagai krim abal-abal dengan harga murah meriah yang dapat memberikan hasil secepat kilat. "No pain No gain" telah mengakar kuat di benak mereka. Tak peduli terjadi pengelupasan kulit yang luar biasa dan tak peduli ketika kulit menjadi belang (wajah putih, leher ke bawah tetap coklat) hehe. Mungkin mereka tak memikirkan dampak panjang penggunaan berbagai krim abal-abal tersebut. Yang penting putih, maka segala resiko akan di nomor dua kan.

"Yang Cantik Yang Berkulit Putih", mungkin itulah stigma yang  berlaku pada sebagian besar wanita Indonesia. Sehingga , banyak sekali klinik-klinik kecantikan maupun salon kecantikan yang menawarkan berbagai perawatan pemutih wajah dan kulit. Pernah suatu ketika saya berbincang dengan salah seorang pemilik salon yang cukup familiar di Kabupaten Ponorogo mengenai perawatan kulit di tempatnya. Ia mengaku menjual krim racikan dokter yang ternyata krim itu adalah krim ling zhi, mungkin sebagian besar sudah mengetahui bahaya krim pemutih ini. Jika, di toko kosmetik kita bisa mendapatkan krim ini seharga Rp 90.000/lusin @50 gr, tapi tidak di salon miliknya. Setelah ia memindah krim krim itu di wadah tub kecil tanpa label, krim ini bisa laris manis dengan harga Rp 80.000- Rp 90.000/ pcs. Memang krim ini memberikan hasil yang sangat menakjubkan, Sekali sampai dua kali pakai wajah akan langsung putih mempesona. Menggiurkan bukan?

Mirisnya, di klinik kecantikan yang ditangani oleh dokter pun tak jauh beda kondisinya. Konsultasi dengan dokter hanya sebagai "pemanis" saja, ujung-ujungnya pasti disuruh beli krim. Kalau gag cocok suruh balik lagi, ganti krim lagi, bayar lagi. Peran dokter hanya sebagai "pupuk bawang" ada atau tidak ada keberadaanya tak memberikan pengaruh apapun. Yang membuat saya tak habis pikir, Kenapa krim wajah di klinik Kecantikan sekelas Nat*sh* dkk juga tak berlabel? Penampilan krimnya sama saja dengan krim abal-abal yang dijual bebas di pasar tradisional? tanpa komposisi, efek samping, kegunaan, tanggal exp dan sebagainya? Kalaupun dikasih label cuma asal-asalan, cuma asal nempel doank!  Paling pol tulisan di labelnya "krim siang", "krim malam", "toner" . Produk nya seperti produk rumahan.

Seorang customer tentu memerlukan informasi yang jelas mengenai produk yang akan dikonsumsinya. Parahnya, produk-produk seperti ini justru telah mengantongi lisensi dari BPOM RI. Dikhawatirkan keberadaan krim-krim bodong tanpa label tersebut menimbulkan berbagai kecurangan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tak bertanggug jawab seperti yang dilakukan oleh pemilik salon di atas.

Maka, jadilah konsumen yang cerdas, teliti dahulu sebelum membeli, jangan sampai wajah putih idaman malah akan berubah menjadi petaka yang membuat kita menyesal kemudian. Dan yang paling penting syukuri apa yang ada dalam diri. Sejatinya, kecantikan lahir wanita itu terpancar dari kecantikan batinnya :)

Semoga Bermanfaat . . .

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun