Mohon tunggu...
L. Wahyu Putra Utama
L. Wahyu Putra Utama Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi

Literasi dan Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pandemi Corona dan Tanggung Jawab Kita

21 Maret 2020   03:29 Diperbarui: 21 Maret 2020   03:58 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.sehatq.com/

Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia akan melambat hingga dua persen. Sinyalemen ini memang mulai nampak, bank sentral di seluruh dunia mulai memangkas suku bungan guna memompa ekonomi negara.

Kedua, Pandemi Covid 19 tidak dapat diprediksi sampai kapan akan berakhir; apakah akan berakhir tiga hingga lima bulan? atau lebih dari itu, tidak ada jawaban pasti. Upaya yang bisa kita lakukan sebatas upaya preventif, membatasi agar wabah ini tidak menyebar sporadis dan meluas.

Lalu bagaimana respon, kesigapan dan koordinasi pemerintah Indonesia dalam menghadapi wabah yang kian meluas? apakah negara juga siap menghadapi tekanan dari luar semisal resesi? Apa yang mustinya dilakukan sebagai langkah awal?

Lockdown sebagai alternatif 

Pasien Corona di Indonesia diprediksi akan terus bertambah, hingga hari ini (20/03/2020) jumlahnya mencapai 309 dan 29 di antaranya meninggal dunia, menjadi yang terparah di Asia Tenggara.

Peningkatan jumlah kasus ini tidak searah dengan langkah konkret pemerintah dalam hal penghentian wabah. Baru-baru ini, Italia, Spanyol, Malaysia dan lima negara lainnya menerapkan lockdown.

Sebagai langkah antisipasi penyebaran pandemi; segala aktivitas harus di dalam rumah. Sebaliknya, dengan jumlah pasien yang terus bertambah, pemerintah nampaknya mengulur waktu dan menimbang upaya alternatif lain yang dapat ditempuh agar ekonomi tetap berputar. 

Tentu, langkah tersebut bukan tampa alasan, apabila pemerintah memberlakukan lockdown, kegiatan ekonomi mikro akan mandeg, bahkan ditakutkan terjadi buyingpanic, di mana suplai kebutuhan sehari-hari tidak tersedia lagi.

Selain itu, paparan pandemi ini berlaku parsial di beberapa daerah saja, artinya masih dapat dikendalikan. Intinya, ekonomi tetap berputar dan pemerintah menjamin wabah virus dapat dikendalikan sesegera mungkin.

Tetapi, melihat kondisi ekonomi saat ini; neraca perdagangan, kurs rupiah yang terus terperosok dan sektor wisata yang lumpuh merupakan pertanda bahwa pemerintah sangat khawatir dengan ancaman resesi ekonomi.

Bahkan, pemerintah bingung, mana yang musti ditanggulangi lebih awal, apakah dengan memberlakukan lockdown yang artinya akan memperburuk kondisi ekonomi atau tetap menempuh kebijakan pengendalilan seperti saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun