Jakarta, 29 Juli 2024 -- Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,2% pada kuartal kedua tahun 2024. Angka ini sedikit lebih tinggi dari prediksi awal yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 5,0%.
Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi swasta. Konsumsi rumah tangga, yang merupakan kontributor terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), tumbuh sebesar 5,5%, didukung oleh peningkatan daya beli masyarakat dan inflasi yang terkendali.
Sektor investasi juga menunjukkan perbaikan dengan pertumbuhan sebesar 6,0%. Hal ini dipicu oleh peningkatan investasi di sektor infrastruktur dan properti. Pemerintah terus menggenjot proyek-proyek infrastruktur besar seperti pembangunan jalan tol dan bandara baru yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Ekspor dan impor masing-masing tumbuh sebesar 4,5% dan 3,8%. Meskipun terjadi peningkatan, sektor ini masih menghadapi tantangan akibat ketidakpastian ekonomi global dan fluktuasi harga komoditas.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyambut baik hasil ini dan menyatakan bahwa pemerintah akan terus berupaya untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan yang inklusif. "Kami akan fokus pada penguatan daya saing industri, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan reformasi struktural untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta.
Namun, beberapa ekonom mengingatkan bahwa Indonesia masih perlu mewaspadai potensi risiko, termasuk tekanan eksternal seperti perlambatan ekonomi global dan ketidakpastian geopolitik. Mereka menekankan pentingnya diversifikasi ekonomi dan peningkatan produktivitas untuk menjaga momentum pertumbuhan.
Dengan capaian ini, pemerintah optimis dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% untuk tahun 2024. Para pelaku pasar dan investor pun diharapkan tetap berhati-hati dan mempertimbangkan faktor-faktor risiko yang ada dalam pengambilan keputusan investasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H