Mohon tunggu...
Wahyu Putra
Wahyu Putra Mohon Tunggu... Jurnalis - Freelance
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya memiliki hobi mengambil gambar dan mengolah gambar tersebut menjadi tulisan yang dapat dinikmati oleh masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Makassar

Makna Penempatan Badik di Bagian Depan Pinggang bagi Masyarakat Sulawesi Selatan

21 Oktober 2023   09:40 Diperbarui: 21 Oktober 2023   09:41 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makassar. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Andreawan Tarigan

Badik, sebilah pisau tradisional khas Sulawesi Selatan, bukan hanya sekadar senjata tajam. Bagi masyarakat Sulawesi Selatan, penempatan badik di bagian depan pinggang memiliki makna mendalam yang melibatkan budaya, sejarah, dan identitas. Ini adalah simbol kebanggaan dan keperkasaan yang melekat pada setiap individu yang mengenakannya.

Badik adalah senjata tradisional yang memiliki akar sejarah yang panjang di Sulawesi Selatan. Penempatan badik di bagian depan pinggang menunjukkan kepercayaan masyarakat setempat bahwa senjata ini adalah simbol kehormatan dan perlindungan yang harus selalu siap digunakan. Posisi badik yang mudah dijangkau memungkinkan pemiliknya untuk dengan cepat merespons ancaman dan melindungi diri.

Tidak hanya sebagai senjata, badik juga merupakan bagian penting dari warisan budaya Sulawesi Selatan. Badik sering dihiasi dengan ukiran dan ornamen yang rumit, mencerminkan keindahan seni tradisional daerah ini. Setiap badik memiliki ciri khasnya sendiri, dan pemiliknya sering merasa terikat emosional dengan senjata mereka, mewariskannya dari generasi ke generasi.

Penempatan badik di bagian depan pinggang juga menunjukkan status sosial dan budaya seseorang. Orang yang mengenakan badik dengan gagah berani mengungkapkan kebanggaan atas warisan budaya mereka. Hal ini menciptakan rasa identitas yang kuat dan mengingatkan pada akar sejarah yang kaya dari masyarakat Sulawesi Selatan.

Dalam dunia yang terus berubah, tradisi penempatan badik di bagian depan pinggang tetap menjadi aspek penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat Sulawesi Selatan. Ini adalah pengingat akan warisan budaya yang perlu dilestarikan dan dihargai, serta sebuah cara untuk menjaga identitas dan kebanggaan etnis mereka yang mendalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun