Ketika alam mulai menjauh
Menari menjauh mulai berlabuh
Tak tau dan tak ada garis tepi
Mengisi ruang hampa nurani
Berharap sang surya kembali
Menjadi sebuah permadani
Menjadikannya sebuah misteri
Yang entah hilang ditelan bumi
Waktu merangkak menembus kalbu
Bergerak melangkah seperti hantu
Dikejar menjauh
Diam terpaku
Menjadi berharga walau hanya satu
Bukan tentang angka tapi waktu
Yang tak dapat diulang kembal
Walau hanya sesaat nanti
Taukah wahai engkau
Sang pemburu waktu
Sang penikmat rindu
Rindu yang tlah berlalu
Hari ini atau ataupun nanti
Waktu takkan kembali
Menikmati masa ini
Berjuang bersama meraih mimpi
Merasa bangga kepada diri
Karena pergi di suatu hari
Melaju cepat tak terhenti
Menggunakan sepeda tua ini
Merantau ke kota istimewa
Kotanya para raja
Menggapai mimpi dunia
Yang tertunda sebelumnya
Melewati kota santri
Menjajaki negeri bupati
Merasuk ke pusat prasasti
Hingga sampai di kota ini
Jogja bukan hanya istimewa
Bukan pula kota belaka
Namun jogja adalah
Menyatu bersatu di dalam jiwa
Jogja, 19 Juli 2022
Goresan Tinta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H