Mohon tunggu...
Ega Wahyu P
Ega Wahyu P Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Seorang pengelana dari negeri Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hilang! Kemana Narasi Kritis Generasi Muda?

4 Oktober 2024   08:00 Diperbarui: 4 Oktober 2024   08:12 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 

Begitu bunyi Pasal 33 ayat 3 Undang-undang Dasar 1945. 

Tapi, kemana negara disaat rakyat kesusahan mengakses air bersih? Atau kemana negara disaat rakyat kehilangan tempat untuk berlindung dari panasnya matahari dan dinginnya udara malam?

Baca juga: Empati Telah Hilang

Bumi dan segala isinya, air dan segala yang ada di dalamnya, berada dibawah kuasa negara. Sedangkan negara memberikan kuasa pada pihak lainnya untuk dikelola, yang kadang kala melupakan rakyat sebagai hakikat penikmat kekayaan alam.

Bayangkan saja, dengan membeli air minum dalam kemasan, baik itu botol, galon dan sejenisnya, menjadi satu diantara sekian penyebab kemiskinan di Indonesia. Begitu kata artikel laman sebelah.

Jika pengelolaan air di Indonesia ini tepat guna, harusnya negara dapat menyediakan fasilitas air minum gratis bagi warganya. Sehingga setiap orang tinggal membawa tumbler saja. Tapi kenyataannya disini, jangankan air, semua hal yang ada di dunia ini dapat dibisniskan. Kalau bisa diuangkan, mengapa harus gratis? Begitu kiranya pemikiran orang di dalam pagar.

Lantas, kemana suara anak muda generasi sekarang? Apakah karena hidup di zaman serba bayar, menjadikan mereka semua memaklumi hal tersebut?

Itu baru contoh sederhana perihal air minum, belum lagi lainnya.

Kiranya hal ini dapat menjadi perhatian khusus, baik itu bagi pemerintah maupun generasi muda. Jangan hanya senang duduk di warung kopi, lantas kehilangan taji.***

Baca juga: Ayo Cari Muka!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun