Mohon tunggu...
Ega Wahyu P
Ega Wahyu P Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Seorang pengelana dari negeri Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mellihat Diri Lebih Dalam dan Tajam

24 September 2024   13:24 Diperbarui: 24 September 2024   13:34 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dinamika politik di Indonesia sangat cepat. Tayangan yang terlihat di layar kaca membuat kami sebagai rakyat dag-dig-dug serrrr. Betapa tidak, pejabat-pejabat sibuk mencarikan kerja bagi anak-anaknya. Bahkan berita terbaru, pimpinan kementrian menginginkan tunjangan kinerja pegawai naik hingga 300%, mengalahkan gaji seorang guru di Pulau Kalimantan.

Kami mencoba berdamai dengan suasana hati, terlebih setelah mengikuti kelas Human Self Reflection. Ada banyak hal yang mesti dibaca secara menyeluruh dari berbagai sudut pandang.

Misalnya, kegelisahan perihal lapangan kerja yang kian menyempit. Semua orang yang hendak bekerja harus memiliki 3 hal penting, pertama, koneksi; kedua, relasi; ketiga, orang dalam. Intinya sama saja, harus ada connecting people.

Dunia berlalu dengan suasana yang gila-gilaan. Pihak atas dan bawah, sama saja. Merespon dunia dengan penuh keseriusan. Padahal boleh jadi, dunia ini akan berakhir besok. Sementara kita masih mendramatisir bantuan rakyat miskin, hingga tunjangan kinerja pegawai negeri.

Kami yakin dan percaya, dunia ini tidak sekadar terpaku pada ihwal zahir. Ada elemen lain di dimensi berbeda yang turut menyumbangkan peradaban dunia. Banyak energi yang membiaskan pandangan, bahwa hidup ini luas. Menyesali kehidupan sebab sempitnya lapangan kerja adalah hal yang sia-sia.

Mari mencoba melihat jauh lebih dalam potensi diri.

Sejak usia remaja, otak kita telah banyak disusupi oleh teori-teori praktis perihal kehidupan. Pada umumnya, semua dilalui dengan senang.

Hingga ketika menginjak usia kepala dua, penerapan teori-teori tersebut mulai mengimbas dalam kehidupan. Ada yang mulai berhasil, tetapi banyak pula yang gagal.

Kehidupan bukan soal berhasil atau gagal, melainkan seberapa sering seseorang mencoba peruntungannya.

Hidup tidak melulu bekerja, sebab memang manusia tidak diciptakan untuk bekerja. Dalam kajian spiritual, manusia diciptakan untuk menghamba pada suatu dzat yang Maha Dahsyat. Kemudian, manusia menggunakan akal dan pikirannya untuk menghamba kepada-Nya.

Jika sudah demikian dilakukan, maka sejatinya hilanglah keresahan hidup. Toh, memang goals hidup manusia adalah penghambaan, bukan pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun