Dunia ini tidak aman, tentu saja bagi mereka yang lemah. Selain tidak aman, juga tidak ada yang dapat dipercaya lagi di dunia ini, sekarang. Sepertinya memang begitu, mengingat berita negatif yang seringkali menimpa generasi muda masa kini.
Contoh kasusnya, pelecehan dan kekerasan seksual yang mengarah kepada kaum wanita dan anak-anak usia sekolah. Anehnya, peristiwa itu lebih banyak terjadi di tempat-tempat yang harusnya memberikan pendidikan dan pengajaran tentang kehidupan.Â
Banyak terjadi pelecehan di sekolah, bahkan buruknya terjadi di sekolah-sekolah berbasis agama, seperti pesantren, boarding school hingga majelis taklim.
Pelakunya bukan orang jauh, guru, mentor, instruktur, sahabat, teman, bahkan keluarga seperti paman, kakek dan ayah. Ini seperti tidur di hutan sendirian dan mendapatkan mimpi buruk.
Di tempat kami, sudah banyak terungkap kasus pelecehan yang terjadi di lingkungan pendidikan seperti TPA. Lebih gila lagi, perbuatan itu dilakukan di masjid, yang notabene merupakan tempat suci. Hasilnya para orang tua menjadi trauma untuk menitipkan anak mereka untuk belajar mengaji di TPA seperti itu. Sebagian memilih privat datang ke rumah, sebagian lagi lebih memilih untuk memberhentikan anak-anak mereka.
Dampaknya akan banyak anak yang buta huruf Alquran. Sudahlah belajar agama di sekolah hanya dua hingga tiga jam pelajaran saja, itu pun belum diskon gurunya rapat atau kegiatan. Sungguh miris!
Kalau sudah demikian, sepertinya tidak akan ada tempat yang benar-benar aman untuk anak-anak, baik itu laki-laki ataupun perempuan. Semua tempat, termasuk rumah yang ditinggali, menjadi ancaman dan bom waktu yang siap meledak kapan pun tanpa terjadwal dan terencana.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H