Masjid itu bukan sekadar tempat ibadah saja.Â
Dulu, nabi membangun masjid sebagai simbol peradaban dan kemajuan. Tapi anehnya, orang sekarang berlomba-lomba membangun masjid untuk gagah-gagahan.Â
Toh, nyatanya masjid yang dibangun hanya dipakai untuk bersujud. Kalau letaknya di pinggir jalan, jadi destinasi warga yang punya hajat dan numpang di toilet masjid.Â
Pengurus tidak memperhatikan lingkungan masjid. Mereka hanya berpikir bagaimana caranya memperbanyak kas masjid.Â
Padahal, kalau semua masjid di Indonesia ini bersatu dalam sebuah program, yakni pengentasan kemiskinan, niscaya dalam jangka kurang dari 10 tahun rakyat Indonesia sejahtera.Â
Bagaimana tidak, sekarang lihat saja di persimpangan rambu lalu lintas, banyak pengamen, pengemis dan pedagang asongan yang saling kejar dengan Satpol PP, mengganggu keindahan kota.Â
Padahal, mereka disana hanya untuk mencari makan. Panas dan hujan rela dihadapi, yang penting rupiah berhasil didapatkan.Â
Kalau semua masjid yang berduit banyak itu menyediakan makan dan minum gratis, atau membagikan paket sembako setiap bulannya kepada jamaah yang memenuhi kriteria, maka selesai sudah masalah kemiskinan.Â
Orang-orang itu kesusahan memikirkan makanan. Kalau masjid mau berjuang membantu orang-orang kelaparan dengan menyediakan bantuan sembako, maka kebutuhan itu terpenuhi.Â
Mereka tidak lagi lapar, tidak akan mengemis. Kalau sudah perut kenyang, tinggal memoles bagaimana jamaah yang ada di sekitar punya keahlian dan kemampuan untuk survive dalam hidup ini.Â