Dalam sejarahnya, kelahiran Nabi Muhammad Saw merupakan suatu peristiwa akbar yang memberikan warna pada dunia. Jika dulu dunia berputar dalam kegelapan, maka kelahiran Nabi Muhammad Saw adalah sumber cahaya menerangi seluruh sudut ruang di muka bumi. Semesta berbahagia, ikan-ikan di laut takjub, apalagi manusia, harusnya lebih berbahagia dan bersenang ria dengan kelahiran manusia agung nan sempurna.
Ketika Nabi lahir ke dunia, peristiwa luar biasa terjadi, diantaranya api abadi sesembahan Majusi padam. Bahkan dalam riwayatnya, Nabi Muhammad Saw lahir bersamaan dengan cahaya yang menerangi penjuru negeri.Â
Sebenarnya peristiwa-peristiwa yang ada bersamaan dengan kelahiran Nabi Muhammad Saw menjadi sebuah simbol, bahwa hadirnya nabi ke dunia akan membawa perubahan yang baik dan positif. Padamnya api Majusi menjadi isyaroh bahwa ketauhidan akan berjaya. Pun begitu dengan cahaya yang teramat terang bersamaan dengan lahirnya beliau, menandakan ajaran yang dibawa oleh nabi terakhir ini akan menerangi umat manusia dari gelapnya kebodohan dan kebatilan.
Kini, setelah sekian ribu tahun wafatnya nabi, ajaran-ajarannya bergema di seluruh negeri. Lantunan adzan, gema takbir hingga kemuliaan akhlak menjadi wujud kesuksesan misi nabi di muka bumi. Kelahirannya menjadi peringatan mulia, bahwa nabi adalah pembimbing yang membawa manusia pada kebaikan dan sebenar-benarnya kebaikan.
Dalam perjalanannya, kelahiran nabi diperingati sebagai satu diantara sekian perayaan megah nan mewah. Orang-orang menjadikan peristiwa maulid menjadi refleksi cinta dan menumbuhkan kembali semangat agamis dalam jiwa. Beberapa masyarakat merayakan maulid dengan beragam bentuk dan banyak cara. Masyarakat pedesaan umumnya lebih heboh dan habis-habisan untuk merayakan maulid nabi.
Berbagai macam buah dan hidangan menunjukkan bahwa perayaan maulid nabi telah dimulai. Pembacaan sejarah nabi melalui kitab-kitab maulid seperti Simtud Duror, al-Barzanzi, ad-Diba'i maupun kitab-kitab lainnya bergema diantara gang. Dari desa ke desa, masjid ke masjid, hingga antar negara, semua menggemakan cinta kepada nabi. Tak heran, acara maulid paling singkat memakan waktu satu bulan penuh, bahkan sepanjang tahun.
Merayakan maulid menjadi ajang kebangkitan jiwa untuk hidup yang lebih baik. Berkumpulnya orang-orang dalam satu majelis karena keimanan, cinta dan semangat belajar menjadikan hal tersebut sebagai wasilah datangnya ribuan kebaikan dan hidayah. Orang yang susah hilang susahnya. Orang yang sakit hilang sakitnya. Orang yang sedih lupa kesedihannya. Orang yang senang, semakin kuat cintanya kepada nabi.
Maulid nabi menjadi titik balik manusia untuk menggapai kebaikan demi kebaikan. Doa dan harapan dipanjatkan dalam satu malam, dan berlanjut di malam-malam berikutnya. Titik balik menjadi sebenar-benarnya manusia keinginan Rabbi.
Seberapa banyaknya manusia memiliki dosa, karena cintanya kepada maulid nabi, menjadikan ada rasa yang dipelihara di dalam hati untuk bertobat dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Lihatlah kebaikan yang timbul dari perayaan ini. Maulid memberikan banyak warna dalam kehidupan, dan memang sejatinya seperti itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H