Mohon tunggu...
Ega Wahyu P
Ega Wahyu P Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Seorang pengelana dari negeri Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Kala

23 Juli 2022   08:01 Diperbarui: 23 Juli 2022   08:11 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DikalaDikala rahmat telah turun, cukup diam dan nikmati
Boleh jadi turunnya ke bumi membawa berita
Bahwa cukup setitik yang membasahkan, tetapi sekujur badan yang merasakan
Begitulah lisan manusia,
Manis sempurna di ujung lidah
Tetapi menyayat hati dan tak berdarah
Telinga yang mendengar, tetapi sakitnya merayap dan menjalar
Bukan hanya secara zahir, tetapi masuk dalam sanubari
Secangkir kopi mungkin bisa meredakannya
Tetapi beribu maaf tak akan mampu menutup lubang kesalahan
Karena setitik saja air jatuh diantara kapas
Ia akan menyerap hingga ke dalam
Kalaupun kering, tetap saja meninggalkan bekas
Walaupun dikau pandai menutupi bekas luka didada
Tidak akan mampu meredam ingatan dan rasa yang selalu bersemayam diantara langit dunia

Pontianak, Al-Azhar
21/7/22

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Tegur Saja Saya!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun