Aljabar merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang sering digunakan. Kata Aljabar berasal dari bahasa arab al-jabr yang memiliki arti pertemuan atau hubungan. Pada aljabar terdapat huruf alphabet yang disebut sebagai variabel. Variabel ini mewakili angka atau nilai yang ada dalam penghitungan. Misalnya menggunakan x untuk mewakili angka yang ingin dicari.
Asal Usul Aljabar
Sebelumnya sudah disinggung kalau aljabar berasal dari kata dalam bahasa arab. Namun, jauh sebelum itu peradaban Babilonia sudah mengenal sistem penghitungan dengan cara kerja yang hampir sama. Berbeda dengan kebanyakan bangsa Mesir, India, Yunani, dan China yang masih menggunakan metode geometri untuk menyelesaikan persamaan serupa.
Istilah aljabar baru dikenal setelah Al Khawarizmi menggunakan istilah tersebut dalam bukunya yang berjudul "Al-Kitab aj-jabr wa al-Muqabala". Saat itu terdapat perdebatan yang menganggap bahwa penemu aljabar bukanlah Al Khawarizmi melainkan seorang ilmuwan Yunani bernama Diophantus. Hal tersebut perlahan mulai terbantah setelah ilmuwan bernama R Rashed dan Angela Armstrong melakukan penelitian.
Hasil penelitian tersebut dituangkan dalam buku berjudul "The Development of Arabic Mathematics". Lewat buku tersebut mereka menjabarkan perbedaan signifikan antara teori yang dikemukakan oleh Diophantus dan Al Khawarizmi. Kesimpulannya menyatakan bahwa teori Al Khawarizmi lebih baik dibandingkan teori dari ilmuwan yang sebelumnya dianggap sebagai penemu aljabar.
Berdasarkan berbagai penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa aljabar sejatinya merupakan ilmu yang sudah ada sejak lama. Bangsa Babilonia sudah mulai menggunakan metode yang hampir sama sejak permulaan 2000 SM. Metode aljabar terus mengalami perkembangan sampai akhirnya di masa Al Khawarizmi semuanya menjadi lebih jelas. Dari situ aljabar terus mengalami perkembangan hingga kini.
Mengenal Al Khawarizmi
Muhammad Ibn Musa Al Khawarizmi merupakan nama lengkap dari penemu aljabar. Beliau lahir pada tahun 194 H atau 780 M di Khawarizm, Uzbeikistan. Al Khawarizmi merupakan ahli matematika dari Persia yang sudah menyumbangkan banyak pemikiran di bidangnya. Salah satunya tentu saja buku berjudul "Al-Kitab aj-jabr wa al-Muqabala" yang pertama kali mengenalkan istilah aljabar pada dunia.
Selain menekuni bidang matematika beliau juga merupakan seorang ahli di bidang astronomi, astrologi, dan geografi. Beliau wafat sekitar tahun 850 M setelah menghabiskan hampir sepanjang hidupnya menjadi dosen di Sekolah Kehormatan Baghdad. Terlebih lagi pada masa itu Baghdad memang menjadi pusat pendidikan dan pengetahuan.
Kemajuan Baghdad di masa itu mengundang pedagang dan ilmuwan dari berbagai penjuru dunia termasuk Al Khawarizmi untuk datang. Al Khawarizmi bekerja di Sekolah Kehormatan Baghdad yang saat itu juga menjadi tempatnya belajar ilmu alam dan matematika. Beliau juga mempelajari terjemahan-terjemahan manuskrip Sansekerta dan Yunani untuk menambah wawasannya.
Dalam bidang geografi beliau pernah ikut dalam proyek pembuatan peta untuk Khalafah Al-Ma'mun bersama 70 ahli geografi lainnya. Peta tersebut diberi nama "Ketahuilah Dunia" dan menjadi salah satu peta terhebat pada masa itu. Peta ini kemudian dikirim ke Eropa dan diterjemahkan ke bahasa Latin. Hal tersebut menimbulkan perkembangan yang sangat hebat bagi dunia.
Demikianlah sedikit ulasan terkait sejarah aljabar dan penemunya. Pada dasarnya semua ilmu pengetahuan yang ada saat ini sudah ditemukan sejak dulu. Hanya saja di masa itu belum ada orang yang menegaskan tata cara penggunaanya. Al Khawarizmi adalah salah satu orang yang berhasil melakukan hal tersebut sehingga saat ini kita bisa mempelajarinya dengan lebih mudah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H