Mohon tunggu...
Wahyu YektiPrasojo
Wahyu YektiPrasojo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang

Saya menyukai traveling dan hal hal yang menantang menyukai hal hal yang baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merajut Kisah di Kelas Kelas Merdeka Melalui Program Kampus Mengajar Angkatan 3

13 Juli 2022   23:30 Diperbarui: 14 Juli 2022   00:26 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi(Kemendikbud) Kampus Merdeka kembali melaksanakan program Kampus Mengajar angkatan ke 3. Kampus Mengajar adalah sebuah program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk membantu para guru dan kepala sekolah jejnajng SD dan SMP dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang terdampak pandemi. 

Di pilih melalui tahapan seleksi sampai di terima di program Kampus Mengajar dan di kelompokkan sesuai penempatan di sekolah-sekolah yang membutuhkan bantuan selama 5 bulan. program ini menekankan pada peningkatan Literasi dan Numerasi pada peserta didik.

Kampus Mengajar Angkatan 3 Kelompok SDN Girirejo mendapat penempatan di SD Negeri Girirejo, Dusun Mranggen, Desa Girirejo, Kecamatan Kaliangkirk, Kabupaten Magelang, Jawa tengah. Kelmompok ini terdiri dari 5 Mahasiswa dari 3 kampus yang berbeda yaitu Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), 

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Universitas Wahid Hasyim Semarang yang beranggotan: Wahyu Yekti Prasojo, Aulia Rizky Rahmawati, Dina Pita Dewi, Fira Rahma Dibba dan Ida Dwi Lestari.

Kegiatan dari kelompok di SDN Girirejo yaitu meningkatkan kegiatan literasi dan numerasi peserta didik serta untuk membantu para guru dan kepala sekolah dalam menjalankan kegiatan pembelajaran dan administrasi di sekolah. Kegiatan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas di kemas dengan metode-metode yang semenarik mungkin untuk meningkatkan minat pada peserta didik, 

dikarenakan ketertinggalan selama masa pandemic membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi dengan materi pelajaran. Selama pandemic banyak ruang-ruang yang tidak di tempati dan tidak terawat sehingga ruangan menjadi sangat kotor, 

kemudian kami membersihkan serta menghias ruang-ruang kelas terutama merekontruksi ruang perpustakaan yang semula tidak layak huni menjadi ruang baca yang menarik dan nyaman agar meningkatkan minat baca pada peserta didik. 

Adaptasi teknologi seperti pengenalan pada computer juga kami ajarkan untuk menambah wawasan peserta didik. Kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti senam, jalan sehat, berenang dan lomba-lomba juga di adakan untuk mengisi kegiatan di sekolah. Kami juga membantu kepala sekolah dan para guru untuk mengerjakan administrasi sekolah.

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun