Pada tahun 1908 Geraakan Indonesia bangkit melawan kolonialisme dengan mendirikan Organisasi bernama Budi Utomo. Gerakan Perlawanan kaum muda Organisasi menjadi kunci membangun kekuatan.Â
Pada tahun 1928 keputusan Konggres Pemuda menghasilkan sumpah pemuda. Tentu tidak mudah pemuda-pemuda menggagas sumpah pemuda tanpa adanya pemikiran yang intelektual.Â
Pada tahun 1945 Kemerdekaan Indonesia tidak jauh dari peran pemuda. Desakan pemuda kepada Ir. Soekarno untuk segera memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia. Teks Proklamasi pun tidak asal-asalan dibuat oleh Bung Karno dkk. Dibutuhkan intelektualitas untuk menyusun teks proklamasi.
Generasi-generasi pada zaman itu sangat mementingkan Ilmu dan Pengetahuan untuk menuntaskan Bangsa Indonesia dari keterpurukan kolonialisme. Sukarno terus membakar semangat pemuda untuk terus belajar dan melaksanakan tanggungjawabnya sebagai generasi yang akan datang.Â
Di abad ini degradasi generasi terjadi. Pemuda sudah tidak lagi mau mementingkan kepentingan khalayak banyak. Pemuda zaman ini lebih mengutamakan egosentrisnya, mencari kepuasan diri, mencari kebahagiaan atas hidupnya sendiri. Kepentingan yang mereka usung adalah kepentingan pribadi.Â
Pemuda zaman dahulu berjuang untuk Negara dan Bangsanya, Pemuda zaman sekarang tidak mau berjuang, karena mereka bingung dengan cita-cita sebab mereka mayoritas tidak memiliki cita-cita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H