Komunikasi sosial telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Dengan berkembangnya teknologi digital, komunikasi sosial mengalami perubahan yang signifikan menjadi lebih luas serta mudah dilakukan. Dengan adanya media sosial, komunikasi tidak lagi terbatas pada kontak sosial tatap muka. Media sosial memainkan peran penting dalam komunikasi sosial di era digital. Pada era digital ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Platform seperti Instagram, TikTok, Facebook, dan Twitter memungkinkan kita untuk terhubung dengan orang lain, berbagi informasi, dan mengekspresikan diri. Namun, di balik kemudahan dan manfaatnya, media sosial juga menghadirkan berbagai tantangan, salah satunya adalah dampak terhadap kesehatan mental.
Menurut dr. Rizal Fadli pada artikel Halodoc, penggunaan media sosial dapat meningkatkan risiko gangguan mental pada remaja usia 18--25 tahun. Menurut hasil survei (Annur, 2022) yang dipublikasikan oleh Populix, menunjukkan bahwa satu dari dua masyarakat di Indonesia memiliki masalah kesehatan mental. Jika di presentasekan 52% masyarakat memiliki gangguan masalah kesehatan mental dan 48% tidak memilikinya.
Sementara penelitian menurut (Arsini, 2023) penggunaan media sosial secara berlebihan atau tidak sehat dapat membahayakan kesehatan jiwa seperti  kecemasan, depresi, dan kesepian. Menurut artikel Kemenkes tahun 2022, media sosial jika tidak digunakan dengan bijak dapat memberikan efek negatif bagi kesehatan termasuk kesehatan mental mulai dari rasa cemas, kurang percaya diri ataukah membanding-bandingkan diri dengan pencapaian orang lain yang ujung-ujungnya bisa menimbulkan depresi.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkannya yaitu:
- Cyberbullying: Perundungan online dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan bahkan depresi.
- FOMO (Fear of Missing Out): Ketakutan ketinggalan momen atau informasi penting dapat membuat kita merasa cemas dan tidak aman.
- Kecanduan: Media sosial dapat bersifat adiktif, dan menghabiskan waktu terlalu lama di platform ini dapat mengganggu aktivitas lain seperti belajar, bekerja, dan bersosialisasi di dunia nyata.
- Perbandingan sosial: Media sosial seringkali menampilkan gambaran kehidupan yang ideal dan sempurna, yang dapat membuat kita merasa tidak puas dengan kehidupan kita sendiri.
Meskipun demikian, bukan berarti kita harus menghindari media sosial sama sekali. Kuncinya adalah menggunakan media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab.
Dampak Media Sosial Terhadap Kecerdasan Emosional
Penggunaan media sosial juga dapat berdampak pada kecerdasan emosional. Di satu sisi, media sosial dapat membantu kita untuk belajar tentang emosi orang lain dan mengembangkan empati. Kita dapat melihat bagaimana orang lain mengekspresikan emosi mereka dalam postingan dan komentar mereka, dan kita dapat belajar bagaimana menanggapi dengan cara yang sensitif dan tepat. Di sisi lain, media sosial juga dapat berdampak negatif pada kecerdasan emosional. Kurangnya interaksi tatap muka dapat membuat kita lebih sulit untuk memahami emosi orang lain. Komunikasi melalui media sosial juga dapat menjadi lebih mudah disalahartikan, karena tidak ada konteks nonverbal yang dapat membantu kita memahami makna pesan.
Dari data yang didapatkan bahwa memang terdapat hubungan antara bermain media sosial dengan kesehatan mental pada seseorang. Semakin lama seseorang bermain media sosial, hal itu akan berpengaruh pada kesehatan mental, karena akan fokus dengan dunianya sendiri dan tidak peduli dengan keadaan sekitar dan ketika seseorang tidak bermain media sosial, maka akan merasa stress karna mereka sudah kecanduan dalam menggunakan media sosial (Indriani et al., 2022).
Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan kecerdasan emosional yang baik dalam menggunakan media sosial. Kita perlu belajar bagaimana mengenali dan memahami emosi kita sendiri, serta emosi orang lain. Kita juga perlu belajar bagaimana berkomunikasi dengan cara yang jelas, ringkas, dan sopan, serta bagaimana menanggapi komentar dan kritik dengan cara yang konstruktif.
Â
Tips Menjaga Kesehatan Mental di Era Media Sosial:
- Batasi waktu penggunaan: Tetapkan batasan waktu berapa lama akan menggunakan media sosial setiap hari. Gunakan aplikasi seperti "Screen Time" untuk membantu mengelola penggunaan media sosial.
- Pilih konten yang positif: Ikuti akun yang menginspirasi dan positif, dan hindari akun yang membuat merasa cemas atau tidak aman.
- Berhati-hati dengan apa yang dibagikan: Pikirkan baik-baik apa yang ingin dibagikan pada media sosial, dan hindari membagikan informasi pribadi yang sensitif. Jaga privasi diri dan pertimbangkan dampak dari apa yang dibagikan terhadap orang lain.
- Berinteraksi secara langsung: Luangkan waktu untuk berinteraksi dengan orang lain secara langsung, bukan hanya melalui media sosial.
- Gunakan Media Sosial untuk Tujuan Positif: Gunakan media sosial untuk terhubung dengan orang-orang di sekitar, belajar hal-hal baru, dan menyebarkan hal-hal positif.