Mohon tunggu...
Wahyu Prasetyo
Wahyu Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Jurusan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Etika dan Nilai-Nilai Islami di Era Komunikasi Digital

6 Juli 2023   17:27 Diperbarui: 6 Juli 2023   17:33 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era perkembangan teknologi yang pesat, komunikasi digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Internet, media sosial, dan banyak platform digital lainnya telah mengubah cara kita berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Namun, di tengah perkembangan tersebut, penting bagi umat Islam untuk mengembangkan etika dan nilai-nilai Islam ketika menggunakan komunikasi digital.

Komunikasi adalah salah satu aspek terpenting dalam Islam. Rasulullah Muhammad SAW adalah teladan yang paling utama dalam berhubungan baik dengan Allah maupun dengan manusia lainnya. Prinsip-prinsip komunikasi Al-Quran memberikan pedoman yang jelas bagi umat Islam untuk berinteraksi dan berkomunikasi.

Salah satu prinsip komunikasi yang penting dari sudut pandang Islam adalah prinsip qaula baligha, atau kata-kata yang tepat, jelas dan dapat dipahami oleh penerima pesan. Al-Qur'an menekankan pentingnya penyampaian pesan yang sederhana dan efektif. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 83: "Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israel: janganlah kamu menyembah selain Allah dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin; dan ucapkanlah kepada manusia kata-kata yang baik."

Selain itu, komunikasi massa berperan penting dalam menyebarkan informasi dan mempengaruhi opini publik. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk menerapkan prinsip qaula karima, yaitu perkataan yang penuh kebaikan dan kebijaksanaan. Dalam komunikasi massa, umat Islam harus menghindari fitnah, gosip atau konten yang dapat memecah belah masyarakat. Rasulullah Muhammad SAW bersabda: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Kiamat, hendaklah dia berkata yang baik atau diam."

Media sosial juga menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan kita saat ini. Saat menggunakan media sosial, umat Islam diharapkan  mengikuti prinsip qaulan marufa, atau ucapan yang diterima dan diterima oleh masyarakat. Komentar atau konten yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam harus dihindari. Sebagai pengguna media sosial, kita juga harus memperhatikan etika komunikasi, seperti menghormati privasi orang lain, menghindari hinaan dan pelecehan, serta berbagi informasi yang benar dan bermanfaat.

Islam juga mengajarkan prinsip qaulan layyina, yaitu perkataan yang lembut dan baik. Dalam komunikasi digital, umat Islam harus memperhatikan bahasa yang digunakan agar tidak menyinggung pihak lain. Nabi Muhammad SAW bersabda: "Sesungguhnya, sebaik-baik kalian adalah mereka yang paling baik akhlaknya."

Dalam komunikasi digital, prinsip qaula maysura atau kata-kata yang mudah diterima dan dijawab dengan baik juga penting. Dalam menyampaikan pendapat atau pesan, umat Islam harus menggunakan bahasa yang santun dan tidak menimbulkan konflik. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Isra ayat 53: "Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: ucapkanlah perkataan yang baik; sesungguhnya syaitan itu mengadu domba antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia."

 Terakhir, prinsip qaulan sadida, atau kata-kata jujur dan langsung, harus diikuti dalam komunikasi digital. Muslim harus menghindari penyebaran berita palsu atau informasi yang tidak terverifikasi. Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Jika kamu tidak mengetahui sesuatu, katakanlah: "Aku tidak tahu".

Ketika membangun etika dan nilai-nilai Islami dalam komunikasi digital, umat Islam juga harus mengembangkan akhlak yang baik. Akhlak yang baik meliputi kesabaran, toleransi, menghargai perbedaan pendapat dan menjaga kebiasaan komunikasi yang baik. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Hujurat ayat 11: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka lebih baik dari mereka."

Selain prinsip-prinsip komunikasi yang terkandung dalam Al-Quran, ada juga nilai-nilai Islami yang dapat menjadi pijakan dalam membangun etika dalam komunikasi digital. Beberapa nilai-nilai tersebut meliputi:

  • Kasih sayang dan empati: Dalam komunikasi digital, penting untuk menunjukkan kasih sayang dan empati terhadap orang lain. Menyapa dengan kalimat yang ramah, memberikan dukungan dan motivasi, serta merespons dengan kebaikan adalah cara-cara untuk mewujudkan nilai ini.
  • Kerjasama dan kebersamaan: Komunikasi digital juga merupakan sarana untuk membangun kerjasama dan kebersamaan. Islam mendorong umatnya untuk saling bekerja sama dalam kebaikan, saling mendukung, dan saling memotivasi.
  • Kesederhanaan dan pengendalian diri: Islam mengajarkan pentingnya kesederhanaan dan pengendalian diri dalam berkomunikasi. Menjaga penggunaan kata-kata yang sederhana, menghindari kebanggaan dan kesombongan, serta tidak berlebihan dalam ekspresi emosi adalah sikap yang dianjurkan dalam komunikasi digital.
  • Memaafkan dan memberi maaf: Islam mendorong umatnya untuk memiliki sikap maaf dan memaafkan dalam komunikasi. Jika terjadi konflik atau kesalahpahaman, penting untuk bersikap lapang dada, memaafkan, dan mencari solusi yang baik.

Dalam rangka membangun etika dan nilai-nilai Islami di era komunikasi digital, umat Islam juga perlu terus belajar dan meningkatkan pemahaman tentang ajaran Islam yang berkaitan dengan komunikasi. Mengikuti kajian agama, membaca literatur yang relevan, dan berinteraksi dengan ulama atau tokoh agama dapat membantu dalam memperdalam pengetahuan dan memperkuat landasan dalam berkomunikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun