Mohon tunggu...
Dayu Komang Wahyu Pradnyan
Dayu Komang Wahyu Pradnyan Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Hi, saya Wahyu Pradnyan, salah satu mahasiswa ilmu komunikasi semester 4 Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja. Disini saya mulai menulis, bukan hanya untuk menunjang mata kuliah, maupun tugas namun juga untuk meningkatkan minat dan bakat saya. Terimakasih sudah berkunjung.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Covid-19 Semakin Menggila, Apakah Vaksinasi Bukan Solusi?

6 Juli 2021   11:56 Diperbarui: 6 Juli 2021   12:15 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Joko Widodo saat di vaksin ( Source: buzzfeed.co.id)

Tak habis-habis jika membahas mengenai Covid-19, awal kemunculannya setahun silam hingga kini masih belum hilang, bukan hilang sekedar mereda pun tidak. Corona Virus atau COVID-19  adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019. Virus ini sampai di Indonesia diperkirakan pada bulan Maret 2020, dan dari sejak itu tindakan dan penanganan tak pernah berhenti untuk memberhentikan penyebaran virus ini di Indonesia.

Bukan hanya di Indonesia, virus ini menggila hampir di seluruh penjuru dunia. Tahun lalu Italia menjadi negara dengan kasus covid-19 yang cukup parah di dunia, hingga Italia melakukan penanganan gila-gilaan untuk meredam kasus ini. Kemudian India, beberapa waktu lalu India dikabarkan dilanda tsuami covid-19 hingga merenggut ribuan nyawa masyarakatnya. Namun kini Italia sudah hampir pulih begitupula India yang masih berusaha menangani pandemi ini. Seluruh masyarakat di dunia dibuat gelisah atas pandemi ini. Berbagai sektor ekonomi dan pariwiata lumpuh imbasnya kepada pendapatan masyarakat.

Tidak luput pula Indonesia, sebagai negara dengan jumlah penduduk yang cukup banyak tentu saja membuat pemerintah cukup kewalahan menangani kasus ini, saat ini kesehatan dan keamanan masyarakat adalah hal utama bagi pemerintah. Dibuktikan dengan beragam usaha untuk meredam pandemi ini, mulai dari wajib masker, jaga jarak, PKM hingga vaksinasi. Hal ini adalah wujud nyata dari usaha pemerintah untuk meredam pandemi. Saat ini vaksinasi gencar dilakukan, vakinasi diharapkan menjadi langkah awal untuk memberhentikan penyebaran virus ini.

Awal mula kemunculan vaksin disambut hangat oleh masyarakat Indonesia, seperti kata Komang Adari "Vaksinasi adalah awal untuk sehat, kita sebagai masyarakat ikut berusaha untuk membantu memberhentikan penyebaran virus ini, dan saya berharap vaksinasi bisa menjadi awal yang baik untuk kita semua". Saat vaksinasi dilakukan banyak warga yang antusias namun tak jarang pula banyak warga yang menolak tindakan ini. Karena tersebarnya informasi mengenai dampak vaksin yang cukup ekstrem bahkan membuat beberapa masyarakat meninggal dunia.

Sekali lagi program pemerintah ditolak oleh masyarakat, bahkan diberbagai akun-akun berita di media sosial banjir kontra dengan adanya vaksinasi yang dianggap bukan solusi yang tepat untuk hal ini. Seperti kata seorang warganet dengan user @dream_******** dalam akun @teluur yang berpendapat bahwa pemerintah terkesan otoriter baginya semua serba gila karena apa-apa harus vaksin dan swab dengan biaya sendiri. Ada beragam komentar-komentar kontra mengenai vaksinasi yang dianjurkan kepada masyarakat. Setelah vaksinasi dilakukan harapan dibukanya sedikit cela untuk beraktivitas kembali dilumpuhkan. Karena masyarakat kaget dan heran mengapa PPKM kembali dilakukan, yang mana kali ini PPKM darurat hanya diberlakukan di dua pulau bukan di seluruh Indonesia.

PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat kembali dilakukan secara darurat, PPKM ini diberlakukan untuk daerah Jawa dan Bali dimulai pada tanggal 03 Juli 2021 hingga 20 Juli 2021. PPKM ini dilakukan karena mencuatnya kasus covid-19 sehingga tindakan ini diharapkan mampu meredakan penyebarluasan virus corona. 

Namun PPKM ini membawa beragam dampak khususnya untuk mayarakat umum, salah satunya toko dan pedagang harus tutup pukul 20.00 hingga penutupan fasilitas umum sementara. Banyak masyarakat menilai tindakan ini mematikan masyarakat kecil karena kehilangan kesempatan untuk mencari nafkah, walaupun BLT akan segera dicairkan namun hal ini dinilai tidak cukup untuk mereka. Banyak aturan-aturan baru dalam PPKM darurat ini, yang dinilai berlebihan oleh sejumlah masyarakat.

Diadakannya PPKM ini kembali menjadi tanda tanya besar, apakah vaksinasi tidak mempan? Warganet menggila hingga tagar-tagar dinaikkan seperti #PakPresidenKapanMauMundur yang sempat trending di Twitter tanggal 05 Juli 2021. Masyarakat mulai merasakan kekecewaan terhadap pemeritah yang dianggap tidak bisa maksimal dalam menangani hal ini, mereka mendesak agar pemerintah segera memberikan solusi dari masalah-masalah yang mereka hadapi. 

Setelah mereka melakukan vaksinasi PPKM kembali dilakukan, apakah ini memang tanda bahwa vaksinasi tidak mempan dalam menangani pandemi?. Namun tidak ada yang tahu apa rencana pemerintah selanjutnya, PPKM ini adalah salah satu cara untuk memutus rantai penyebaran covid-19 dan PPKM ini tetap dilaksanakan dan diresmikan langsung oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo. Kegiatan PPKM dan vaksinasi akan  terus digencarkan hingga covid-19 benar-benar mereda dan hilang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun