Mohon tunggu...
Wahyu Pembarep83
Wahyu Pembarep83 Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis artikel, puisi

Saya adalah seorang yang mempunyai hobi membaca, menulis artikel dan menulis puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seputih Sunyi Hati

4 Januari 2024   10:39 Diperbarui: 4 Januari 2024   14:50 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di dalam dada yang sunyi, hati hampa terdiam,
Sebuah ruang kosong, tanpa warna dan rasa,
Seperti angin yang lewat tanpa jejak,
Hati mencari arti, dalam kehampaan yang tak terasa.

Di antara retak-retak kehidupan yang berlalu,
Hati mencoba menyusun puzzle yang hilang,
Namun, kekosongan tetap mengalir dalam sepi,
Seperti air yang tak bisa mengisi guratan hati yang rapuh.

Dalam sunyi, mencari cahaya yang hilang,
Hati merintih dalam gelap yang menyelimuti,
Tak ada kata-kata, hanya bisikan kehampaan,
Hingga mungkin waktu akan menjawabnya.

Namun, di hati yang kosong, masih ada ruang,
Untuk menyematkan warna-warna yang baru,
Mungkin di sana, akan tumbuh bunga kehidupan,
Merajut kisah indah, dalam hati yang pernah hampa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun